Figth For What It's Worth

267 36 3
                                    

But you’re gonna live forever in me
I’ll guarantee, just wait and see

You're gonna live forever in me
-John Mayer-

***

Minggu 21 Maret 2021, Iqbaal baru saja sampai di rumah Pondok Kopi. Sejak kemarin ia dan team management nya pergi ke Bandung. Sebenarnya untuk urusan pekerjaaan, tetapi kalau sudah sampai Bandung, tidak lengkap rasanya kalau ga jalan - jalan keliling Bandung. Meskipun kali ini tidak bersama dsngan Lia, setidaknya Ia bisa sedikit melepas rindu dengan mengumpulkan berbagai kenangan ketika bersama Lia, di setiap sudut kota Bandung.

Ia juga sempat mampir ke rumah Nindy, nenek dari pihak ayah. Sudah lama sekali rasanya Ia tidak bertemu dengan keluarganya yang ada di Bandung, terakhir kali kalau tidak salah waktu lebaran tahun lalu. Mereka juga menyempatkan untuk mencoba makan di kedai burger milik teman mereka yang juga salah satu team di svmmerdose, Burgy and Mocky namanya, yang baru saja soft opening di bulan desember kemarin. Tidak ada salahnya kan sambil makan - makan, sambil membantu mempromosikan kedai milik teman. Semua kenyang semua senang.

Menjelang tengah malam, Ia sudah merebahkan tubuhnya di kasur bersiap - siap untuk tidur. Meskipun ia sudah sangat lelah tapi entah kenapa rasanya sama sekali tidak mengantuk. Semakin lama ia memejamkan mata, yang muncul di hadapannya justru wajah Lia. Sungguh ia sangat kangen dengan Lia. Saking kangennya bahkan ia sempat membuat instagram story, seolah - olah sedang berfoto bersama dengan Jenny Blackpink, Artis asal Korea Selatan yang di sebut - sebut mirip dengan Lia. Walau hanya sebuah Filter, ia sudah cukup terhibur. Karena pada kenyataannya ia tidak akan bisa berfoto dengan Lia lalu meng-upload nya ke media sosial walaupun sangat ingin. Ia juga pernah meng-upload foto - fotonya ketika di Melbourne, satu - satunya tempat yang sempat menghubungkannya dengan Lia, tempat dimana mereka bisa bertemu tanpa harus takut orang - orang akan mengenali mereka. Ia menyimpan foto itu di feed instagramnya dengan Caption yang menunjukkan kalau ia sangat ingin kembali kesana. Padahal yang ia inginkan sebenarnya adalah bisa berada di sana dengan Lia. Dan ia berharap Lia melihat foto itu, dan mengerti maksud di baliknya.

Sudah berhari - hari Iqbaal belum bicara dengan Lia, dan sudah entah berapa ratus pesan yang ia kirim kepadanya, tetapi tidak satu pun pesannya yang di balas oleh Lia. Iqbaal sudah hampir frustrasi dengan dirinya sendiri. Apa memang benar mereka tidak berjodoh? Ia ingat sekali apa yang di katakan Lia malam itu "sekeras apapun kita mencoba, tetap tidak akan bisa bersatu". Tapi bukankan jodoh harus di usahakan?

Masih menuju pacaran aja ujiannya sudah seberat ini, bagaimana nanti kalau kita akan menikah, Ya.

Iqbaal menggelengkan kepalanya kuat - kuat, terlalu jauh untuk berpikir kesana, mereka masih sangat muda. Iqbaal masih ingin menelurkan banyak karya, apa lagi Lia, sepertinya Lia bukanlah tipe perempuan yang akan mau menikah di usia muda. Seharusnya ini kesempatan mereka untuk saling mengenal lebih dalam, saling melepaskan ego masing - masing, dan memantaskan diri satu sama lain. Bukannya malah bertengkar seperti ini. Itu juga tidak bisa di katakan bertengkar, karena mereka tidak lagi saling bicara. Lia lebih terihat seperti berusaha untuk menjauhinya dengan menutup akses komunikasi dengannya. Entah berapa kali dalam sehari ia mencoba menelepon Lia, tapi tidak pernah di angkat. Awalnya pesan - pesan yang di kirimnya hanya di baca oleh Lia, meski tidak satu pun yang ia balas, tapi belakangan ini, hampir semua pesan yang ia kirim tidak ada yang dibaca, bahkan Lia langsung mematikan ponselnya ketika Iqbaal mencoba meneleponnya.

Iqbaal tahu, kalau Lia sudah diam saja dan menolak untuk bicara dengannya itu artinya ia sudah sangat marah. Dulu, waktu hubungan mereka masih baik - baik saja, biasanya Iqbaal akan membiarkan Lia beberapa saat, untuk memberinya waktu untuk menenangkan diri. Setelah itu biasanya mood Lia akan kembali baik, dan mereka bisa kembali mengobrol. Tapi Kali ini rasanya Iqbaal tidak boleh membiarkan Lia marah lama - lama. Ia bukan lagi anak 18 tahun yang membiarkan gadis yang di sukainya sedang merajuk, lalu nanti pasti akan baik sendiri tanpa perlu melalukan apa - apa. Tidak..tidak, ia tidak  mau hubungan mereka berantakan lagi seperti dulu. Bagaimana pun Lia tetap pantas untuk ia perjuangkan. Satu - satunya gadis yang mau ia ajak untuk hidup bersama selamanya.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang