Terlalu Dalam

316 43 4
                                    

Nothings gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I’ll never ask for more then your love

Nothing's gonna change my love for you
-George Benson-

***

Lia sedang berada di dalam mobil menuju pulang ke Bintaro bersama Kak Cindy. Ia memikirkan kata - kata Kak Irma ketika tadi mereka menjenguknya di rumahnya. Alhamdulillah Kak Irma baru saja melahirkan anak ke 3 seminggu yang lalu, dan Lia baru sempat menjenguknya hari ini.

"Sha?" kak Irma memelankan suaranya, di tengah obrolan mereka yang sedang seru. jelas perubahan nada suara Kak Irma yang tiba - tiba menjadi serius membuat Lia penasaran.

"Hmm, iya Kak"

"Kakak boleh minta tolong sama kamu?" tanya Kak Irma hati - hati, Kak Cindy yang tadinya ikut mengobrol juga mendadak diam.

"Boleh dong, Kakak mau apa?"

"Bukan Kakak, Tapi kamu" kata Kak Irma sembari menyentuh hidung Lia dengan telunjukknya.

"Maksudnya?" Lia mengernyitkan dahi, ia tidak mengerti apa yang di maksud Kak Irma. Ia pikir kak Irma ingin memintanya untuk mengambilkan sesuatu atau apa.

Sejenak Kak irma melihat ke arah Kak Cindy yang menganggukkan kepalanya sangat pelan kepada Kak Irma, Kemudian ia menarik nafas dalam - dalam sebelum mulai bicara.

"Sha, Boleh ga, sementara ini kamu jangan sering - sering jalan sama Iqbaal dulu, kakak khawatir nanti ada yang lihat kalian, trus tiba - tiba jadi rame" kata Kak Irma memegang tangan Lia. Ada hening yang cukup panjang disana, Lia heran kenapa tiba - tiba Kak Irma memintanya menjauhi Iqbaal.

"kakak tau kamu udah pacaran sama Iqbaal" kata kak Irma tersenyum.

"Siapa yang pacaran sih kak? Aku sama Iqbaal cuma..."

"Temen?" kata Kak Cindy memotong kalimat Lia "tapi sama - sama sayang kan" Kak Cindy menyenggol lengan Lia. Kak Irma tersenyum Jahil.

"Ck, apaan sih"

"Kakak ngerti kok Sha, kita kan juga pernah muda, ya Cin" Kak Irma meminta persetujuan dari Kak Cindy. Yang di balas anggukan olehnya. "Cuma bedanya kisah percintaaan kamu sama Iqbaal ini bukan cuma milik kalian berdua, ada banyak mata yang pengen lihat kalian sama - sama, dan ada lebih banyak lagi mata - mata yang suka nyari tau apa aja yang kalian lakukan. Liat aja sampe sekarang masih aja ada orang yang suka banget cocokologi kalian berdua. mulai dari warna baju, apa yang kalian pakai, sampai gaya rambut pun di cocok - cocokin" jelas kak Irma panjang lebar. Sementara Lia masih diam saja, Ia faham maksud kak Irma, ia juga tahu bahwa di luar sana masih ada orang - orang yang menyebut mereka Shiper Alesha, Tim Alesha dan lain lain yang merujuk pada para penggemar yang mengharapkan Ia dan Iqbaal bisa bersatu dikehidupan nyata.

Ada yang mengatakan kalau para shiper ini gak bisa move on dari Film Dilan dan Milea, sehingga selalu menjodoh - jodohkan mereka. Ada juga yang gemas dengan tingkah mereka pada saat promo, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa sebenarnya mereka memilki hubungan yang lebih dari sekedar partner kerja. Sejujurnya Lia tidak bisa menyalahkan siapa - siapa, karena memang pada saat itu ia benar - benar menyayangi Iqbaal. Siapa yang bisa menyembunyikan perasaan suka pada seseorang seperti Iqbaal, bahkan ketika sudah mencoba sekuat tenaga pun ia masih belum berhasil menyembunyikannya dari orang - orang. Lalu pada saat ia merasa kecewa, orang - orang sudah bisa langsung menebak hanya dari raut wajahnya. Sungguh ia bukan tipe perempuan yang pandai menyimpan perasaan, ia lebih memilih untuk mengatakan suka, kalau ia memang suka, dan memilih untuk diam jika ia sedang marah.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang