If ever you're in my arms again
This time I'll love you much better
If ever you're in my arms again
This time I'll hold you forever
This time we'll never end
Now I'm seen clearly
How I still need you near me
I still love you so
There's something between usIf ever you're in my arms again
-Peabo Bryson-***
"Aku tadi deg-degan banget waktu ngobrol sama Bu mamut dan Pak Jozz" Lia menghela nafas lega "aku pikir mereka bakalan marah, apa lagi Bu Mamut, aku tahu Bu Mamut masih belum bisa menerima aku Baal" Lia menoleh melirik Iqbaal yang sedang menyetir.
Mereka sudah di mobil sekarang, setelah tadi makan siang bersama dengan Bu Mamut dan Pak jozz, meskipun suasana masih terasa canggung, khususnya untuk Lia, karena ini pertama kalinya ia bisa berinteraksi dengan circle terdekat Iqbaal. Lia tahu bagaimana berjasanya Bu Mamut dan Pak Jozz terhadap karir Iqbaal, jadi ia berusaha untuk menekan egonya, dan mulai membuka diri kepada mereka. Lia ingin hubungannya dengan Iqbaal, meskipun tidak bernama, tapi tetap baik - baik aja. Ia tidak ingin membebani Iqbaal dengan hal - hal yang sebenarnya tidak perlu mereka pusingkan. Lia hanya ingin membuat semuanya jadi terasa lebih mudah untuk mereka jalani.
"Jangan khawatir, Ya. aku ga peduli mereka mau terima kamu atau tidak, aku bukan anak 18 tahun lagi yang apa - apa harus nurut, aku tahu apa yang aku mau sekarang, dan aku mau kamu, aku mau kita" Iqbaal mengambil tangan Lia dengan tangan kirinya lalu mengelusnya perlahan, sementara tangan kanannya tetap berada di kemudi.
Tidak sekalipun ia melepaskan tangan Lia, bahkan ketika harus berbelok atau berganti persneling. Ini membuat Lia seolah - olah membantu Iqbaal meringankan pekerjaan menyetirnya.
kalau boleh meminta sesuatu, aku ingin waktu berhenti sekarang juga, supaya aku bisa begini terus sama kamu Ya.
Tidak terasa waktu sudah semakin sore menuju malam. Iqbaal dan Lia memutuskan untuk mampir sebentar untuk makan. Padahal dari tadi juga mereka banyak berhenti untuk membeli cemilan, tapi tetap saja ga bikin kenyang kalau belum makan berat. Kebetulan ada sate padang enak yang baru saja mereka lewati, Iqbaal memutuskan untuk memutar balik. Ia memesan 2 porsi sate padang untuk di antarkan ke mobil, untuk Lia tentu saja ga pakai lontong.
"Enak bangeeet, sate padang emang paling the best" Lia mengelus - ngelus perutnya yang kekenyangan.
"Enak apa laper?" tanya Iqbaal memastikan
"Dua - duanya, karena laper jadi tambah enak, makasih udah beliin aku sate padang" Lia mencubit pipi Iqbaal yang sama sekali tidak terasa sakit. cubitan sayang.
"Loh, makasih tapi kok di cubit"
"Emang maunya apa?" tanya Lia pura - pura tidak tahu padahal ia paham sekali apa yang di inginkan Iqbaal. Karena ia juga menginkan hal yang sama. Tapi sebagai cewek, masa harus ia yang mau duluan, gengsi dong.
"Kamu pasti tahu aku maunya apa?" Iqbaal melihat Lia dengan tatapan menggoda.
"Aku tahu kok" Lia mendekatkan wajahnya ke telinga Iqbaal, lalu berbisik pelan "kamu pasti mau nonton konser BTS sama aku kan?"
"Haah.."
"Jadi sekarang kamu harus anterin aku pulang, aku ga mau ketinggalan streaming" kata Lia kembali ke posisi duduknya semula.
"Yah, masa gara - gara mau nonton Opa - opa korea aku di tinggal gitu aja, aku kan masih pengen sama kamu, Ya" kata Iqbaal cemberut
"Tapi.. kan mau lihat pacar aku"

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
FanfictionMeskipun hubungan mereka tidak pernah pasti, Sasha dan iqbaal tahu mereka masih saling sayang. Kali ini iqbaal memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya (sekali lagi) kepada Sasha. Apa yang akan di lakukan Iqbaal? Apakah hubungan mereka bisa ke...