You never know what people have up their sleeves
Ghosts from your past gonna jump out at me
Lurking in the shadows with their lip gloss smiles
But I don't care 'cause right now you're mineOurs
-Taylor Swift-***
Sampai di rumah, ternyata sudah ada Bunda yang menyambut mereka di depan teras. Sebelum turun dari mobil, Lia berkali - kali mengecek penampilannya, bertanya kepada Iqbaal apakah rambutnya sudah rapi, juga memastikan pakaiannya tidak terlalu ketat atau terbuka. Hari ini Lia sudah mempersiapkan penampilannya sejak semalam, walaupun hanya buka puasa dan makan malam di rumah, Lia tidak ingin pakai baju sembarangan. Tentu saja ia ingin menghormati Ayah dan Bunda sebagai pemilik rumah dengan berdandan sedikit lebih baik. Jadi Lia memilih dress semi formal berlengan panjang warna biru selutut, dengan aksen rimpel di bagian bawahnya. Mirip dengan dress yang pernah ia pakai ketika Gala Premier Film Milea. saat itu Bunda sempat berbisik kepadanya saat mereka berpelukan "Masyaallah, Sasha cantik sekali sayang, bajunya bagus, Bunda suka, pas banget sama Sasha" dan kali ini pun ia menyempurnakan penampilannya dengan sepatu kets kesayangannya.
Meskipun banyak orang yang memujinya saat itu, tapi mendapat pujian dari Bunda terasa berbeda, ada perasaan menyenangkan yang tidak bisa ia gambarkan. Itu sebabnya ketika ia melihat ada dress mirip seperti itu, meskipun motif dan warnanya berbeda, ia tetap membelinya, walau Lia tidak tau kapan baju itu akan ia pakai, Syukurlah hari ini datang. Ia jadi bisa memakai dress yang spesial, di hari yang spesial untuk orang yang spesial pula.
"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga" sambut Bunda sambil merentangkan tangan untuk memeluk Lia. Sementara Ia tersenyum berlari meninggalkan Iqbaal yang masih di mobil, menyambut pelukan Bunda.
"Apa kabar Bunda? Lia kangen banget sama Bunda" katanya sambil memeluk Bunda dengan erat, Lia tidak berbohong, ia memang kangen dengan Bunda yang selalu baik kepadanya.
"Alhamdulillah sayang, Bunda baik banget, nih kaya yang kamu liat sekarang, Bunda juga kangen sama Sasha" kata Bunda memeluk Lia lebih erat seakan mereka sudah tidak bertemu bertahun - tahun.
"Ale ga di peluk Bun?" Kata iqbaal tiba - tiba menghampiri mereka sambil membawa kue untuk ayah dan banyak bingkisan lain untuk nanti mereka makan bersama.
"Udah sering, bosen. Ayo sayang masuk, sebentar lagi udah mau buka puasa, Ayah juga udah nunggu di dalam" Kata Bunda sambil melepaskan pelukannya dari Lia, sambil tetap merangkul bahunya lalu mengajak Lia masuk ke dalam meninggalkan Iqbaal sendirian di belakang dengan banyak barang di tangannya.
"Ya Allah Bun, tega amat sama anak sendiri" kata Iqbaal merajuk, Lia hanya tertawa - tawa melihat ekspresi Iqbaal yang sangat lucu.
Bunda benar, di dalam ternyata sudah ada Ayah yang menunggu di ruang keluarga sambil membaca buku. Ketika melihat Lia, Ayah langsng menutup dan meletakkan bukunya di atas meja, lalu berdiri menyambut Lia, seakan - akan menyambut anak gadisnya sendiri. Lia menghampiri Ayah lalu mencium tangannya, lalu di balas ayah dengan mengelus pelan rambut Lia.
"Selamat ulang tahun Ayah" kata Lia kepada Ayah.
"Terima kasih, Sasha apa kabar nak? udah lama ga main kesini, Bunda kangen tuh" Kata Ayah sambil melirik Bunda.
"Loh kok Bunda, Ayah kan juga kangen sama Sasha" Kata bunda menimpali ucapan Ayah. Lia jadi tersipu malu.
"Hahaha, iya iya, Ayah juga, ya sudah sekarang yang penting Sasha nya udah sampai sini, ayo kita ke ruang makan, sebentar lagi buka puasa, bunda udah nyiapin banyak makanan buat Sasha" kata Ayah mengajak Lia ke ruang makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
Fiksi PenggemarMeskipun hubungan mereka tidak pernah pasti, Sasha dan iqbaal tahu mereka masih saling sayang. Kali ini iqbaal memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya (sekali lagi) kepada Sasha. Apa yang akan di lakukan Iqbaal? Apakah hubungan mereka bisa ke...