THIRTY FOUR

4.5K 218 10
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote atau komen!!

AUTHOR POV

"Ya elah! Gue cuma becanda, Yan!" Damian tertawa melihat wajah Kean yang serius.

Kean diam, ia masih mencerna maksud Damian.

"Maksud lo?" tanyanya membuat Damian berhenti tertawa.

"Gue becanda doang! Nih ada kok data-data penyelidikan gue!" ucap Damian santai sambil menyerahkan sebuah dokumen yang tertulis tentang kematian Lina.

Kean yang melihat itu menatap Damian datar, ia tidak berekspresi.

"Candaan lo gak lucu!" ucap Kean kemudian pergi keluar ruangan membuat Damian yang melihatnya meringis.

"Dam! Dam! Lo udah tau sifat temen lo yang satu itu gimana, malah lo bikin begitu!" rutuknya yang ikut keluar dari ruangan rapat itu.

Damian sangat tau, Kean ini tipe yang tidak suka dibohongi. Sekalipun itu hanya bercanda, ia sangat ingat waktu itu.

Masa sekolah dulu, ada seorang gadis yang berstatus pacar Kean waktu SMA. Perempuan itu membohonginya jika dirinya diculik di sebuah rumah yang berada di hutan. Dan Kean yang sangat mencintai gadis itu pun langsung pergi ke hutan yang dimaksud.

Empat jam lebih ia berada di hutan, ia mencari keberadaan gadisnya. Tetapi, ia tidak menemukannya. Dan beberapa menit kemudian ada pesan yang masuk di masuk diponselnya, jika gadisnya itu sudah tenang di alam sana.

Ya, maksudnya meninggal.

Damian yang mengirimkan pesan itu, ia kemudian mengatakan jika jenazah gadis itu sudah berada di rumahnya.

Dan Kean segera pergi dari hutan, ia menangis sepanjang jalan. Ia merutuki dirinya yang jarang bertemu dengan gadisnya. Mengingat gadis itu masih duduk di bangku SMP kelas 2.

Tetapi, saat sampai di sana. Rumah gadis itu gelap, tidak ada siapa-siapa. Sampai akhirnya lampu menyala, ada banyak orang yang berdiri mengelilingi Kean. Ada orang tua Kean dan juga orang tua gadis itu beserta teman-temannya yang lain.

Kean yang melihat itu bingung, ia bertanya-tanya dan dengan santainya gadis itu berkata jika ini semua hanya alibi agar Kean tidak datang ke rumahnya. Ini hari spesial mereka, anniversary kedua tahun mereka. Ia ingin memberikan surprise.

Apalagi orang tua Kean yang sibuk membuat gadis itu menjadikan mereka berdua surprise untuknya.

Dan reaksi yang ditunjukkan Kean bukannya senang malah menatapnya tajam dan dingin dan hari itu juga Kean memintanya putus.

Kean sangat tidak suka dibohongi apapun itu alasannya, biarkan orang mengatakan dirinya tidak asik. Tapi memang begitulah sifatnya.

Kejujuran membangun kepercayaan, apalagi di suatu hubungan kejujuran sangat dibutuhkan. Jika ia sudah pernah berbohong, ia akan ketagihan begitu pikir Kean.

Apalagi yang dianggap prank oleh gadis itu berakibat fatal.

Bukan pertama kalinya ia diperlakukan seperti itu. Saat masih kecil pun, ia pernah mengalaminya. Tetapi, ceritanya berbeda. Hanya masalah sepele. Hal biasa, tetapi sangat berdampak besar pada Kean.

Sejak hari itu, Kean sangat sulit dekat dengan perempuan. Karena ia yang kurang percaya dengan mereka.

Bukan, ia bermaksud menyamakan gadis itu dengan perempuan diluaran sana. Ia hanya tidak mau hal itu terulang lagi di hidupnya.

Kean bertemu dengan Lina saat pertemuan keluarga, mereka menjadi dekat apalagi keduanya berada di kampus yang sama.

Dan kedekatan itu yang membuat Kean mau menikahi Lina, ia sangat percaya dengan Lina. Melihat sikapnya dan perilakunya saat berpacaran kurang lebih satu tahun. Ia langsung meminta restu untuk bisa ia nikahi.

Really Hate! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang