FOUR

14.3K 574 1
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote atau komen!

AUTHOR POV

Ceklek

Suara pintu yang dibuka oleh Yera dari luar kamarnya, ia baru saja sampai dari rumah setelah hampir satu hari di sekolah.

"Gue capek!" teriaknya, lalu melempar badannya ke ranjangnya.

Tidak membutuhkan waktu lama Yera tertidur dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya. Setelah sepuluh menit gadis itu tertidur, ada seseorang yang memasuki kamarnya.

"Yera?" panggil Nora.

"Engh, hoam! Eh, ada apa Ra??" tanya Yera pada Nora tanpa embel-embel Kak, karena mereka seumuran. Nora lebih muda beberapa bulan dari Yera.

"Sorry, gue nganggu tidur lo. Ini ada makanan dari Bang Dylan!" ujarnya sambil menyodorkan kantong kresek yang berisi susu, roti dan juga nasi padang.

"Santai aja, makasih ya!" ucap Yera dan Nora mengangguk.

"Gue pamit keluar dulu, lo kalau mau istirahat mending makan dulu terus mandi, oke?" pesan Nora dan Yera hanya mengangguk tidak lupa tersenyum.

Walaupun mereka sangat jarang bertemu karena kesibukan masing-masing dan sekolah yang berbeda, tetapi mereka tetap akrab bahkan tidak merasa canggung.

Nora segera keluar dari kamar Yera.

Gadis itu tidak menyadari jika sedari tadi ada seseorang yang memandang kamar Yera lalu berkata, "Maafin gue ya, Ra! Entah ini gue nyesel atau gimana, tapi gue mau minta maaf aja. Ya cuma, gue gak berani."

#####

Hari demi hari berlalu tiba saatnya seluruh sekolah di Jakarta diliburkan dan sekarang sudah hari keenam, artinya hari Sabtu. Hari sahabat Yera akan menginap di rumahnya.

Tok
Tok

"Masuk aja!" ujar Yera dari dalam dan kedua sahabatnya pun masuk, tentu saja Yera tau kedua sahabatnya yang mengetuk.

Mengingat sejak terakhir kali ia mengurung diri di kamar, tidak ada seorang pun yang berani mengetok pintunya kecuali Bi Gina dan Nora, Reno? Sejak malam itu, ia memutuskan tinggal di apartemennya. Ada beberapa hal yang membuatnya memutuskan untuk tinggal di apartemen.

"Akhh! Gue kangen!!" teriak Ana dan Yera maupun Fira hanya menggelengkan kepalanya melihat tinggal Ana yang selalu heboh.

"Norak lo!" ujar Fira membuat Ana memutar bola matanya dengan malas kemudian menatapnya sinis.

"Bang Gavin mana?" tanya Fira yang langsung duduk di kasur Yera.

"Kuliah lah!" Bukan Yera yang menjawab melainkan Ana.

"Ck! Yang punya Abang siapa yang jawab siapa!" sungut Fira yang tiduran di atas kasur Yera.

Yera yang melihat kelakuan Fira hanya bisa bersabar, "Bukannya bersihin diri dulu habis dari luar, malah tiduran di kasur," gumamnya.

"Yang penting gue jawab daripada gak! Pertanyaan lo basi banget sih!" Ana kemudian menarik Fira bangun dari berbaringnya.

"Ya siapa tau aja dia libur juga," ketus Fira yang menatap kesal ke arah Ana, "Eh, lo ngapain narik gue ke kamar mandi?" herannya setelah menyadari dirinya ditarik secara paksa oleh Ana.

Really Hate! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang