FORTY FIVE

5.4K 196 10
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote atau komen!!

AUTHOR POV

Dylan berlari ke arah kamarnya, ia dengan tergesa-gesa mencari ponselnya.

Dan itu semua tidak luput dari penglihatan Lesya.

"Kamu kenapa, Lan? Kok buru-buru gitu?" tanyanya heran.

"Oh itu, Ma. Suruhan Jason udah dapatin keberadaan Yera," ucap Dylan sukses membuat Lesya melotot.

"Beneran?" tanyanya memastikan yang dibalas anggukan.

"Ya udah deh! Mama mau siapin baju dulu!" pekik Lesya yang langsung berbalik sampai hampir terjatuh karena tongkatnya salah berpijak.

"Mama gak usah ikut deh!" ucap Dylan yang masih sibuk mencari ponselnya yang seingatnya ia lempar ke bawah kasur saat tadi malam.

"Mama mau ikutlah! Mama mau liat mereka, Mama juga harus minta maaf dong sama Yera!" teriak Lesya karena ia berada agak jauh dari kamar Dylan.

"Terserah Mama! Papa ikut gak?" tanya Dylan lagi sambil keluar dari kolong kasur.

"Ya pastilah! Orang Mama sama Papa sehati kok, ke mana pun pasti sama-sama!" kentara sekali jika Lesya sedang menyindirnya.

"Apa hubungannya?" decak Dylan sambil menggelengkan kepalanya, ia lalu keluar dari kamarnya.

"Kamu mana tau soal percintaan! Jadi gak paham sama yang beginian," sinis Lesya yang melanjutkan langkahnya ke arah tangga.

"Percintaan katanya? Ck! Gue aja udah pernah tuh bercinta sama Yera, tiga kali lagi," gumam Dylan segera menyusul Lesya.

#####

"Berapa lama lagi sih?" pertanyaan yang entah ke berapa selalu ditanyakan Lesya membuat Vian yang di sebelahnya hanya bisa bersabar, sedangkan Dylan pergi ke kamar jet pribadinya. Ia bosan mendengar pertanyaan Lesya yang selalu ia jawab dengan kesabaran.

"Ma! Perjalanan ke sana kurang lebih sepuluh jam, dan kita baru empat jam. Sabar dong, Ma! Yang pake pesawat apa kabar, Ma?" kesal Vian dibalas anggukan.

"Ngeselin! Mana ngangguk doang lagi!" gerutu Vian melihat Lesya yang kembali melanjutkan memakan pastanya.

Vina dan Dylan sudah berbaikkan setelah pembicaraan Vian dan Andra di taman rumah sakit waktu itu.

Entah apa yang dikatakan Andra padanya, sekembalinya mereka ke ruang inap. Vian langsung memeluk Dylan sambil mengatakan maaf akan sikapnya yang kekanakan.

#####

"Kita antar anak-anak ke sekolah dulu, ya Ra?" tanya Kyna menatap Yera yang baru saja berganti baju.

Mereka akan pergi bertemu dengan teman Yera, Ana.

Kalian ingat bukan dengan Ana?

Sahabat Yera yang menikah dengan sahabat Calvin sekaligus sepupu jauh Dylan.

"Iya, Kak," jawab Yera dengan senyuman.

Hari ini adalah hari pertama para anak-anak pergi bersekolah setelah kemarin libur.

Itulah mengapa, Ola dan Zean harus pergi ke sekolah. Ola yang baru TK dan Zean yang sudah kelas 1 SD.

Betapa senangnya Zean bisa masuk sekolah dasar, sejak tahun lalu ia selalu bercerita pada Yera jika tahun depan, dirinya harus sudah bersekolah di sekolah dasar. Ia bosan dengan TK, terlalu kekanakan katanya.

"Kita langsung ke mobil aja, yuk!" ajak Kyna sambil mengambil tas sekolah Ola.

"Yang bawa mobil bukan Kakak 'kan?" tanya Yera memastikan yang dibalas gelengan.

Really Hate! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang