Jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote atau komen!!
AUTHOR POV
"Ma! Kita istirahat dulu!" ujar Vian lantaran kesal dengan Lesya yang tidak sabaran ingin bertemu dengan Yera dan Zean.
"Sesuatu yang dicari itu gak bisa dinanti-nantiin, Pa! Gimana kalau Kak Kean tau soal keberadaan kita? Selama ini aja dia bisa nyembunyiin Yera dan anaknya dari kita semua! Dia bawah jauh sampe ke sini! Itu artinya Kak Kean itu mantau kita—."
"Terutama Dylan!" sambung Dylan sambil melirik ke belakang, karena ia yang duduk di depan dengan Jason sebagai sopir di sebelahnya, sedangkan kedua orang tuanya di tengah.
"Nah itu tuh! Dylan bener!" tutur Lesya lagi dibalas helaan napas.
"Terserah kalian aja! Aku cuma khawatir sama kondisi kamu, Sya," ucap Vian memelan saat mengubah panggilannya membuat Dylan yang mendengarnya berdecak.
"Udah tua juga, mana udah punya cucu dua lagi," keluhnya sambil memalingkan wajahnya kembali ke depan.
Jason yang melihat atasannya pun terkekeh, "Sabar, Tuan! Memang begitu rasanya jika orang sudah luluh dengan pasangannya, ia akan sampai lupa dengan keadaan dan orang sekitarnya."
Dylan yang mendengarnya hanya bergumam, ia merasa dirinya jomblo di sini. Jason sudah berkeluarga tetapi dan istrinya saat ini tengah hamil.
Jadi, pemahaman Jason tentang pasangan memang sangatlah luas.
Bagaimana tidak?
Ia berpacaran dengan istrinya lebih dari 5 tahun, ditambah lagi mereka yang sudah menikah selama 3 tahun. Sudah dipastikan, pemahaman Jason tentang dunia percintaan tidak bisa diragukan lagi.
Kisah cinta Dylan memang buruk, ia tidak pernah berpacaran. Karena malas berurusan dengan perempuan, katanya terlalu rempong. Sampai terkadang temannya mengatakan dirinya itu homo. Sekalinya memiliki perasaan, ia tidak menjaganya dengan baik.
Kalian tau bukan siapa orangnya?
Soal Laura yang ia katakan pacarnya itu hanya omong kosong, itu semuan tidak benar. Ia meminjam Laura waktu itu untuk memanas-mana si Yera, ia ingin tau seberapa besar kemarahan seorang ibu hamil itu padanya.
Dylan meminjam Laura dari teman sekelasnya, Jarrel. Jarrel itu memang aneh, kecantikan pacarnya. Ia gunakan sebagai penghasilannya.
Kesimpulannya, siapa pun yang ingin meminjam pacarnya sebagai selingkuhan atau pacar bohongannya harus membayar. Dan bayaran yang diminta Jarrel tidak main-main.
Itulah mengapa Jarrel tidak percaya jika anak yang dikandung Laura adalah anaknya.
#####
"Beneran ini rumahnya?" tanya Lesya ragu sambil memandang takjub bangunan besar di hadapannya.
"Kata Jason sih gitu, Ma!" ucap Dylan yang terlihat ogah-ogahan membalas pertanyaan Lesya, ia berpikir Lesya semakin tua semakin cerewet.
"Buruan gih, masuk!" seakan Lesya yang memiliki rumah besar itu membuat Dylan dan Vian saling memandang, lalu kompak menghela napas.
Mereka segera mengikuti langkah kaki Lesya yang berjalan ke arah rumah besar yang sedari tadi mereka bicarakan di seberang jalan.
"Gak sabaran banget Mama kamu, Lan!" ucap Vian terkekeh dibalas dengusan oleh Dylan.
"Kaya situ gak," gumamnya yang mempercepat langkah kakinya.
Vian yang masih mendengarnya walau tidak jelas pun berdecak, "Sialan tuh, bocah!"
#####
Mereka sudah duduk di ruang tamu, setelah satpam baru yang menjaga memperbolehkan ketiganya masuk.
Bibi Jee sedang memanggil Kean, menginformasikan jika ada tamu yang ingin bertemu dengannya.
"Ekhem..." deheman Kean membuat ketiganya yang sedari tadi grasah-grusuh pun terdiam.
"Udah muncul aja, gue belum tau lagi apa yang mau diomongin," batin Dylan sambil menelan salivanya kasar.
"Selama siang, Kak Kean! Apa kabar?Kami ba—."
"Saya baik!" sela Kean yang kemudian duduk di hadapan ketiganya, mereka hanya dibatasi sebuah meja panjang besar selebar 1 meter.
"Ah, i-iya! Dilihat dari keadaannya pasti baik-baik aja," ucap Lesya lagi yang diakhiri kekehan.
"Jadi kedatangan kalian ke sini?" Ketiganya cukup terkejut dengan sikap Kean yang terlihat santai saja saat mereka bisa menemukan keberadaannya.
"Saya sudah bisa memprediksi kita akan bertemu kembali, apalagi sejak kejadian tempo hari. Hari di mana saya tau kebenarannya dan begitu pun kalian, terutama lelaki itu sudah pasti tau saya yang membawa anak serta cucu saya," ucap Kean setenang mungkin, bahkan ia meminum teh hangatnya yang baru saja dibawa Bibi Rose.
Sikapnya berbanding terbalik dengan ketiganya, tetapi Vian terkesan biasa saja. Karena ia merasa bukan dirinya yang berbuat, berbeda dengan istri dan anaknya. Sedari tadi sudah keringat dingin merasa hawa di sekitarnya sangatlah panas.
Lesya yang menyadari maksud lelaki itu pun segera menyenggol Dylan sambil mengkodenya dengan lirikan ke arah Kean.
"Mm... Om! S-saya minta maaf! Saya benar-benar menyesal atas semua sikap saya terhadap anak, Om! Waktu itu saya masih labil, Om. Dan tanpa pikir panjang saya menyetujui ajakan Bang Gavin. Sekali lagi s-saya minta maaf, Om! Saya benar-benar menyesal!" ungkap Dylan membuat Kean tertawa.
Tawanya membuat ketiganya terdiam, Kean terlihat seperti seorang psikopat.
"Kamu minta maaf? Menyesal sama sikap kamu? Dan kamu bilang waktu itu, kamu masih labil? Dan akhirnya setuju dengan ajakan seseorang? Kalau imannya orang kuat, pasti gak akan goyah! Berarti kamu ini emang nafsu an, banyak setan di tubuh kamu! Emang saya tau, masa seperti kamu itu masa-masanya labil! Tapi, masa labil itu harus dikendalikan, ya kalau kamu hiraukan. Pastinya kamu terjerumus ke hal yang salah. Ini yang dinamakan ujian, bukan ujian itu dicoba! Betul 'kan Tuan Devian?" Kean meminta persetujuan Vian soal penjelasannya.
Vian yang terdiam pun hanya mengangguk dan Kean yang melihat itu tersenyum miring.
"M-maafin lah, Kak! Waktu itu juga Dylan gak pernah kami perhatikan, kami selalu sibuk keluar kota. Apalagi waktu itu kami di Singapura, aku sama Mas Vian aja baru tau kalau Dylan hamilin Yera waktu... maaf, Kak. Yera dan anaknya dinyatakan meninggal," timpal Lesya, ia kasihan juga dengan Dylan yang selalu disalahkan. Padahal bukan sepenuhnya kesalahannya.
Kean hanya menghendikkan bahunya acuh, "Ya, itu karena kamu sendiri. Sudah tau anaknya laki-laki, bisa saja ia mengikuti sifat... maksud saya bisa saja dia bersifat ya... bajingan. Apalagi zaman anak SMA, zaman-zamannya pergaulan bebas."
Setelah itu tidak ada balasan, itu artinya Lesya dan Vian membenarkan apa yang dikatakan Kean.
Sampai beberapa menit kemudian, seseorang yang menjadi topik membicaraan pun datang.
#####
Jangan lupa vote!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Hate! [SELESAI]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK] Cerita seorang gadis yang berubah menjadi seorang wanita yang hamil diluar nikah karena ulah Kakaknya dan Kakak sepupunya yang berakhir diusir dari rumah keluarganya. Ia mengetahui satu fak...