Jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote atau komen!!
AUTHOR POV
"Siapa yang akan pergi dengan mu Yera?" tanya Avril yang jengah melihat Yera sedari tadi mondar-mandir di depannya.
"Ada Kak, dia akan mengajak aku dan Zean jalan-jalan," hanya itu jawaban yang selalu diberikan Yera, sedangkan Avril hanya bisa menghela napas.
"Ya, Kakak tau kamu mau jalan-jalan sama Zean. Tapi, sama siapa jalannya? Karena kamu sampai berhari-hari mau jalan-jalannya, jangan bilang pacar kamu!" perkataan Avril yang terakhir membuat Yera menatapnya tajam.
"Mana ada pacar!" ketusnya membuat Avril terkekeh.
"Ya terus siapa? Itu juga si Aland kenapa tidak sama kamu lagi? Padahal Kakak titip kamu sama dia," ujar Avril lagi sambil menyantap sarapannya.
"Dia pergi ke Prancis, dia sedang mengurus bisnisnya. Dia bilang sih akan seminggu di sana, tapi aku gak tau pastinya bakalan seminggu atau lebih," jelas Yera yang kembali duduk di sofa sebelah Zean yang tertidur.
Yera enggan memberitahukan pada Avril jika ia akan pergi bersama Ayah Zean. Yang ada Avril akan mengamuk dan hal paling buruknya akan melaporkannya pada Papanya, Kean. Jika ia sudah bertemu dengan bajingan itu.
"Kamu sepertinya menyembunyikan sesuatu," pungkas Avril sambil melahap ayam gorengnya membuat Yera yang mendengarnya meneguk salivanya.
Wanita itu menghembuskan napas sebelum ia dilanda kegugupan, "Menyembunyikan sesuatu? Tidak ada, Kak!" ucapnya cepat takut Avril mencurigainya.
"Karena sedari tadi kamu tidak menjawab pertanyaan Kakak tentang siapa yang mengajak mu jalan," Avril berujar sambil menatap setiap bagian wajah Yera, ia ingin melihat ekspresi apa yang ditunjukkan wanita itu jika perkataannya tepat sasaran.
Sedangkan, Yera langsung diam. Ia merasa diperhatikan Avril, ia hanya bisa menunduk sambil menggenggam ponselnya yang terdapat pesan.
Segera saja Yera membuka isi pesan dari... Dylan. Seseorang yang sedari tadi dipertanyakan Avril dan seseorang yang sedari tadi ia cari keberadaannya.
Dylan
Maafkan aku Yera, aku benar-benar minta maaf. Aku baru bisa mengabari mu sekarang, Mama dan Papaku kecelakaan. Itu membuatku harus pulang ke Indonesia, aku baru saja tiba di Indonesia. Pasti kamu dan Zean menungguku. Sekali lagi, aku minta maaf karena baru mengabari mu. Setelah Mama dan Papaku pulih, aku pasti langsung mendatangimu dan Zean. Sampaikan permintaan maafku pada Zean, terima kasih Yera.Itu pesan Dylan melalui WhatsApp, kemarin mereka bertukar nomor ponsel. Dylan sengaja meminta nomor ponsel Yera, ia beralasan jika ingin lebih dekat dengan Zean bisa meminta izin padanya kapanpun hanya lewat pesan atau telepon tanpa harus bertemu.
Yera akhirnya hanya bisa tersenyum menatap pesan Dylan, ia segera menjawabnya.
Anda
Ya Dylan, aku akan memberi pengertian pada Zean jika Nenek dan Kakeknya kecelakaan. Semoga Tante dan Om cepat pulih! Kamu tidak perlu buru-buru untuk bisa segera bertemu dengan aku dan Zean, kamu harus fokus dengan kesembuhan orang tuamu. Tidak perlu takut! Kami akan selalu menunggumu.Yera tersenyum getir membaca jawabannya, ia tidak mau jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada kedua orang tua Dylan dan yang ada dirinya disalahkan. Untuk kalimat terakhirnya, ia hanya bisa memberikan kata-kata pada Dylan agar ia lelaki itu tidak mencemaskan dirinya dan Zean.
Yera tidak bisa berjanji, jika ia dan Zean akan tetap di sini, karena cepat atau lambat Papanya pasti akan tau. Dan kemungkinan buruknya, Papanya akan menjauhkannya dari Dylan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Hate! [SELESAI]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK] Cerita seorang gadis yang berubah menjadi seorang wanita yang hamil diluar nikah karena ulah Kakaknya dan Kakak sepupunya yang berakhir diusir dari rumah keluarganya. Ia mengetahui satu fak...