"Apa kita bisa membawa ini? Sepertinya bisa kita lipat-" Jisoo berhenti berbicara dan segera melipat selimutnya sambil melihat Rosé yang tercengang melihat anaknya.
"Rosé, kamu kenapa?"
Hanya pada pertanyaan itu, mata Rosé langsung menghangat. Dia menunduk sesaat sebelum menoleh ke Jisoo, "Dia sangat terkejut saat tahu Lia lahir."
"Rosé, ada apa?" Jisoo mengulangi pertanyaannya.
Rosé menarik napas dalam lalu mengucek matanya. Dia mencoba tersenyum ketika akhirnya menghadapi Jisoo sepenuhnya.
"Aku rindu Kak Chim."
"Aku tahu." Jisoo bangkit dari duduknya di lantai dan beralih duduk di tempat tidur di samping Rosé.
"Kita semua merindukannya. Dan aku tahu kau tidak akan membiarkan pikiran tentang dia pergi dalam waktu dekat."
"Aku tidak ingin melupakan dia."
"Kita akan selalu mengingat dia." Jisoo dengan lembut menarik gadis itu ke dalam pelukannya saat melihat pundaknya sedikit bergetar.
"Aku juga yakin di mana Jimin berada sekarang, kamu yang ada di pikirannya. Siapa tahu? Dia bisa menjagamu sepanjang waktu, seperti yang selalu dia lakukan."
Jisoo ikut tersenyum ketika untuk pertama kalinya melihat senyum tulus terpancar di wajah Rosé sejak hari itu.
"Setan pelindung." kata Rosé.
Jisoo tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Rosé, "Iblis penjagamu."
Rosé juga tertawa sampai dia perlahan mengerutkan kening, "Dia tahu aku takut hantu. Dia tidak akan muncul hanya untuk mengerjai ku, kan?"
"Itu, aku juga tidak tahu."
Tok! Tok!
Pada saat itu tiba-tiba ada ketukan di pintu. Bahkan sebelum keduanya bisa berbicara, pintu itu terbuka dan Jaehyun memasuki ruangan."Apa Lia tidur?"
Pertanyaan pembuka laki-laki itu membuat Rosé memiringkan kepalanya.
"Ya. Ada apa?" lagi-lagi Jisoo mengajukan pertanyaan yang sama.
Jaehyun menggelengkan kepalanya dan akhirnya datang ke tempat tidur, "Mereka ingin semua orang berkumpul di lantai bawah. Kita akan membicarakan tentang perjalanan kita nanti."
Rosé dan Jisoo saling berpandangan sejenak. Sebelum keluar, Jisoo memastikan bantal mengelilingi anaknya yang tertidur lelap lalu bersamaan menuruni tangga.
Banyak yang sudah berada di ruang tamu saat mereka sampai di sana.
Semua orang ada di sana kecuali anak-anak yang bermain di lantai dua.Mereka membiarkan Jisoo duduk di satu-satunya kursi kosong di ruang tamu. Sedangkan Rosé dan Jaehyun duduk di lantai bersama dengan beberapa teman-temannya yang lain.
"Kami terlalu banyak." komentar Yuta lantang sambil berdiri di ujung meja bersama Taeyong, "Kenapa mereka juga ada disini?"
Taeyong melirik Rosé dan teman-temannya yang duduk di lantai, "Jangan suka meremehkan, kita tidak bisa pergi tanpa persetujuan dari mereka."
Baekhyun mengangkat tangan untuk menarik perhatian orang lain, "Aku saja yang menyetir busnya."
"Dari Incheon ke Wonju, kita bisa memakan waktu hampir seharian, kita bisa bergantian menyetir." sahut Heechul cepat.
Kai mengangkat tangannya, "Percaya saja dengan ku, aku akan membawanya--"
"Tolong jangan. Kamu mungkin menabrakkan bus demi ritual sialan mu. Aku tidak ikut pergi jika yang menyetir busnya adalah kau."

KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie Apocalypse ✔
FanfictionRoséanne park. Seorang gadis berusia 20 tahun yang berani mempertaruhkan segalanya demi menyelamatkan orang lain di situasi yang sangat genting. Zombie apocalypse Dimulai dari kampusnya sendiri hingga dia bepergian ke luar kota sekalipun demi menye...