"Chim, aku tidak bisa menemukan Rosé."
"Apa kamu yakin? Apa kamu sudah mencarinya?"
Bingung, Jimin berdiri dari bangku dapur. Dia bahkan mencengkeram kedua bahu Jennie.
"Jennie, apa kamu yakin?!"
"Aku sudah mencarinya di semua kamar di lantai atas!" balas Jennie berteriak, "Dia bilang dia ingin mengambilkan ku minum, tapi dia belum kembali."
"Tapi aku di sini sedari tadi. Dia tidak datang ke sini."
Pikiran jimin menjadi campur aduk. Kemungkinan-kemungkinan menyeramkan terus mendatanginya.
"Jim, seluruh ruangan memiliki lampu yang redup. Dia tidak akan lama di sini. Dia tidak bisa lama-lama di sini!"
Jennie memegang dahinya, dengan panik dia berjalan berjalan mondar-mandir di depan Jimin sebelum menjatuhkan dirinya di kursi.
"Hei, ada apa?" tanya Jimin setelah mendekatinya.
"Kepalaku sakit. Tapi, Rosé..." Jennie memejamkan matanya lagi saat rasa pusing kembali datang, "Sial, di mana dia?"
"Dia juga tidak ada di sini?!"
Keduanya menoleh ke pintu dan melihat Chayeon dan Mina memasuki area dapur.
"Jadi ini serius? Dia menghilang?" Mina ikut duduk di samping Jennie.
"Kupikir dia di kamar Kak Jisoo, jadi kami mengeceknya dan dia tidak ada." ucap Chayeon khawatir.
Jennie menggelengkan kepala, "Aku sudah menunggunya selama sepuluh menit tapi dia tidak kembali."
Chayeon menggigit bibir bawahnya, "Aku membangunkan Jungkook. Dia sempat bertanya kenapa kita mencari Rosé, lalu dia menutup pintu kamarnya tanpa mengatakan apa-apa."
Tidak ada yang berbicara saat orang yang dibicarakan Chayeon tiba. Matanya masih memerah, dia jelas baru bangun dari tidur nyenyaknya.
Tapi yang mengejutkan mereka adalah tongkat baseball di tangan kanan Jungkook.
"Apa kamu sudah mengecek ruang bawah tanah?" suaranya dingin, tapi terdengar tergesa-gesa saat mengatakannya.
Badan Jimin menegang. Dalam sekejap, semua yang dia pikirkan sebelumnya datang bersamaan.
"Chayeon, Mina, tetap di sini bersama Jennie."
"Aku ikut." Mina mengangkat tangannya, "Aku tahu apa yang ada di ruang bawah tanah. Aku tidak suka apa yang kupikirkan tapi jika mereka bukan zombie, aku bisa bertarung."
Jungkook hanya mengangguk dan berjalan ke lebih dulu dengan tongkat baseballnya.
Jimin dan Mina segera mengikutinya tanpa membawa senjata, mereka siap menyerang, itu juga tergantung dengan apa yang mereka temui nanti.
Ketiganya saling menatap lalu beralih ke pintu ruang bawah tanah.
Jimin menahan napas sebelum membukanya.
Mereka dikejutkan dengan lima orang dewasa yang sedang meminum cairan merah di gelas kecil.
Tapi yang lebih membuatnya terkejut adalah Rosé yang masih terikat di bangku dan tidak sadarkan diri.
"Bn*gst! Dasar kalian manusia iblis!!"
Teriak Jimin murka lalu berlari menuju pria pertama yang paling dekat dengan pintu dan meninjunya sekuat tenaga.
Mungkin disinilah puncak amarah Jimin terlihat.
Muka Jimin semakin memerah saat melihat senyuman di wajah Kai yang sudah banyak luka yang dibuatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie Apocalypse ✔
FanficRoséanne park. Seorang gadis berusia 20 tahun yang berani mempertaruhkan segalanya demi menyelamatkan orang lain di situasi yang sangat genting. Zombie apocalypse Dimulai dari kampusnya sendiri hingga dia bepergian ke luar kota sekalipun demi menye...