"Mom, apa Mommy yakin dengan ini?" Rosé bertanya pada Wendy dengan suara pelan.
Gadis itu baru saja duduk di salah satu kursi meja makan setelah sampai di rumah.
Teman dapurnya, Jennie, Mina, Chaeyeon, Jaehyun dan Mingyu sibuk memasukkan barang persediaan ke dalam kardus.
Wendy tersenyum tipis lalu berdiri di samping putrinya, "Kenapa? Dia gubernur kita dan kita tidak bisa tinggal di sini selamanya. Ditambah, kamu dan Jungkook telah menyetujuinya."
"Aku tahu. Aku tahu, tapi kenapa?" Rosé bertanya dengan raut wajah yang bertanya-tanya, "Kenapa selalu aku dan Jungkook?"
"Karena kami semua percaya padamu." Wendy menepuk pucuk kepala Rosé pelan.
"Tidak apa-apa jika kalian tidak ingin pergi. Kita disini saja. Atau kita bisa membuat keputusan yang lebih baik. Atau Kakek, dia yang tertua di sini."
Wendy menghela napas sebelum mengubah suaranya menjadi serius, "Rosé dengar, kita semua percaya pada mu dan Jungkook."
Rosé menunduk karena mendengar kata-kata itu lagi dari Mamanya.
"Bagaimana jika keputusan kita membahayakan nyawa semua orang?"
"Rosé." panggil wendy saat Rosé masih belum mengangkat kepalanya. Dia bahkan menyentuh kedua pipinya.
"Kita percaya kamu. Kamu dan Jungkook. Kami semua mempercayai kalian berdua. Tidak ada yang ragu untuk pergi selama ada kamu dan Jungkook."
Rosé melepaskan tangan Wendy dari pipinya, lalu tertawa kecil, "Percaya? Jungkook? Lagi.
Kenapa semua orang mempercayai dia?"Wendy juga tertawa, "Kenapa? Kamu juga, kan?"
Lambat laun senyum itu menghilang dari bibir Rosé. Dia memikirkan pertanyaan dari Mamanya.
"Apa di sana sudah selesai?!" semua orang terganggu oleh suara nyaring Jennie.
"Ya. Kardusnya sudah selesai semua." jawab Yerin yang baru memasuki area dapur.
"Di mana mereka?" Jennie bertanya lagi.
"Ruang tamu."
Itu merujuk pada teman-teman gurunya yang bertugas mengatur barang-barang yang akan dibawa.
"Bibi, kami juga membawa beberapa mainan jisung. Supaya anak-anak tidak bosan."
Wendy membalas dengan menganggukkan kepalanya. Dia memberi Rosé pandangan yang berarti sebelum pergi ke ruang tamu.
Satu per satu dari mereka memindahkan kardus-kardus berisi pakaian, bahan makanan dan lainnya ke kompartemen bus.
"Anak-anak."
Rosé menoleh ke Kakaknya yang berjalan menghampiri.
Jennie menunjuk Yerin, Sana, dan Wonwoo yang sedang menutup mata anak-anak dengan sapu tangan. Termasuk Jisung.
"Apa semua sudah dimasukkan?" tanya June.
June membawa tas sekolahnya sendiri dimana dia membawa senjata yang mereka ambil dari mobil patroli polisi.
"Belum." Johnny menunjuk ke kompartemen bus, "Tinggal beberapa lagi, mungkin."
"Kak jim, tetaplah fokus." Rosé mengingatkan.
Jimin mengangguk dan mendekat.
Seperti kebiasaan setiap kali mereka pergi, itu adalah tugasnya untuk menjaga teman-temannya. Kecuali Rosé dan Jungkook yang menjaga diluar gerbang rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie Apocalypse ✔
FanfictionRoséanne park. Seorang gadis berusia 20 tahun yang berani mempertaruhkan segalanya demi menyelamatkan orang lain di situasi yang sangat genting. Zombie apocalypse Dimulai dari kampusnya sendiri hingga dia bepergian ke luar kota sekalipun demi menye...