04

253 103 12
                                    

Zia dan David sedang berada di tengah perjalanan menuju rumah Zia untuk mengambil seragam milik David.

"Di mana rumah lo?" tanya David.

"Lurus aja terus belok kiri" jawabnya.

David pun langsung melajukan mobilnya sesuai yang ditunjuk oleh Zia. David dan Zia satu mobil menggunakan mobil David, dan mobil Zia di bawa oleh Vanessa. Tadi nya, Zia tidak ingin satu mobil dengan David. Tetapi David memaksa, ya udah Zia bisa apa?, yang penting urusan dia dengan David selesai.

David dan Zia sudah sampai di rumah Zia, Zia langsung turun dari mobil David, begitu juga dengan David.

"Lo tunggu sini, biar gue yang ambil" ucapnya, dan ia mulai melangkah masuk kedalam rumah.

Baru 1 langkah, Zia pun berbalik badan dan menatap David. Karena David yang memberhentikan langkah Zia.

"Apa sih lo?!" sarkas Zia.

"Ya lo mikir lah, masa ada tamu di suruh tunggu sini? bego banget lo jadi cewek" jawab David sedikit keras.

"Nggak usah katain gue bego! Lo kesini cuman ambil seragam lo doang, jadi kenapa harus masuk?"

"Haus gue" jawab David terkekeh pelan.

"Argh! Nyusahin tau gak lo?!"

"Kamu udah pulang Zia?" tanya Celine sambil berjalan menuju Zia berada.

"Iya mah" jawabnya sambil menyalimi punggung tangan Celine.

"Terus ini siapa Zia?, mobil kamu kemana?" tanya Celine bingung sambil memandang David.

"Hallo tan" sapa David seraya menyalimi punggung tangan Celine.

"Teman, eh bukan mah. Dia kesini cuman mau ambil seragam dia yang kemaren sempet Zia siram, itu juga gak sengaja"

"Teman atau pacar nih?" tanya Celine sambil memandang David dan Zia bergantian.

"Calon tan" jawab David.

"Ngaco banget lo!!" sarkas Zia sambil memukul lengan David.

"Tuh kan calon, anak mamah udah gede aja udah mau punya pacar lagi"

"Apa sih mah?, dia bukan calon pacar Zia. Ogah Zia pacaran sama cowok ngeselin dan gak mau ngalah sama cewek!"

"Ngeselin tapi lo demen kan?" goda David.

"Ngaco! udah ah Zia ke dalam dulu mau ambil seragam dia, supaya tu anak bisa pulang secepatnya" ucap Zia lalu ia berbalik dan melangkah masuk kedalam rumah.

"Maafin sifat Zia yah nak, ayo masuk panas di luar" ucap Celine seraya mengambil tangan David untuk masuk ke dalam.

"Iya tan" jawab David.

Sesampai di ruang tamu, David pun duduk dan membaca majalah yang ada di meja seraya menunggu Celine membawakan minum untuk dirinya.

"Kok lo ada di sini?, udah gue bilang lo tunggu di luar aja kenapa harus masuk sih?!" ujar Zia kesal.

"Nyokap lo yang suruh gue masuk, masa gue tolak?" jawabnya santai.

"Kamu ini gimana Zia, orang ada calon kamu masa gak di suruh masuk" ujar Celine seraya membawa nampan.

"Udah Zia bilang dia bukan calon mah!" jawab Zia kesal.

"Nih seragam lo! udah sana balik ngapain masih di sini?" tanya Zia kepada David seraya menyerahkan seragam milik David.

"Gue minum dulu setelah itu gue balik" jawab David, yang benar-benar bikin Zia kesal setengah mati.

"Di minum ya tante" ucap David, yang langsung diangguki oleh Celine.

EDWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang