20

91 26 46
                                    

"Itu David" ucap Anin sambil menunjuk kearah David yang sedang melangkah.

Maura menengok dan melihat kearah yang Anin tunjuk.

"Gue udah rapih kan?" ucap Maura sambil merapihkan rambut agar rapih saat menghadapi David.

"Udah-udah" balas Anin mengangguk.

Maura segera menghampiri David karena ia sudah merasa rapih. Masa ketemu David dengan berpakaian dan rambut tidak rapih.

"Vid" ucap Maura tersenyum saat ia sudah berhadapan dengan David.

David mengangkat sebelah alisnya pertanda kenapa.

"Nanti malam lo bisa kan makan malam sama gue?" ucap Maura tersenyum manis.

"Eh nenek gayung, David gak akan mau makan malam sama lo apalagi cewek modelan lo!" saut Patrick tak suka.

"Eh blakutak! Enak aja lo kalau ngomong, David mau kali makan sama gue iya kan?" balas Maura sambil tersenyum kepada David.

David membuang muka, "Gue gak bisa"

Lalu David melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena Maura.

"HAHAHAHAHA!!!" tawa Angga dan Patrick pecah saat mendengar bahwa David menolak Maura.

Lalu Patrick mengejek Maura dengan puas. Sahabat David tidak ada satupun menyukai Maura, terlebih Maura seperti lonte di pinggir jalan yang terus mengejar David.

Jujur, David merasa sangat sangat risih dengan Maura yang terus mengejar dan berusaha mendapatkannya. David memang sudah biasa sendiri tanpa melibatkan perempuan. Apalagi David tidak pernah menyukai perempuan.

****

Istirahat tiba, Vanessa langsung menggeret lengan Zia sedikit kencang untuk menemani dirinya mengisi perut yang sudah keroncongan.

"Aduh Nes pelan-pelan nanti kalau jatoh gimana?!" ucap Zia kesal.

"Iya maaf habisnya gue udah laper banget asli udah gak tahan gue" balas Vanessa sambil terus menggeret lengan Zia.

Sesampai di kantin, Vanessa langsung memesan Bakso, siomay, chicken dan lain-lain yang ada di kantin. Serta minuman favorit Vanessa adalah jus mangga.

"Lo gila pesen makanan sebanyak itu?" tanya Zia tak menyangka bahwa sahabatnya itu rakus.

"Ya iya lah! kan gue laper Zi mankanya gue pesen banyak sekalian buat lo juga"

Zia menggeleng heran dengan sahabatnya satu ini. Zia langsung duduk di tempat yang kosong sambil menunggu makanan datang.

Setelah menunggu beberapa menit, makanan pun datang dan Vanessa langsung menyantap makanan itu dengan sangat lahap.

Membuat Zia menggeleng  dengan tingkah Vanessa hari ini yang telah tidak sekolah selama 3 hari.

"Oh iya Zi, Maura buat ulah lagi gak sama lo?" tanya Vanessa tidak jelas karena ia sambil mengunyah.

"Kunyah dulu tu makanan baru ngomong" tegur Zia.

Vanessa segera menghabiskan makanan di mulutnya.

"Gimana Zi selama gue gak ada di sekolah nenek lampir buat ulah gak sama lo?" tanyanya sekali lagi.

"Nggak" balas Zia sambil menyeruput minuman.

EDWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang