13

132 62 26
                                    

"Langsung saja, saya ingin memberitahu pada kalian bahwa David Aldebara akan bertunangan dengan Zia Michelle Ziudith!" ujar Leo tegas.

Deg!

Sontak semua orang kaget dengan ucapan Leo, terutama Zia dan David. Pasalnya mereka hanya tau bahwa Zia dan David mempunyai hubungan, tetapi aslinya tidak.

Zia dan David saling pandang bingung maksud dari ucapan Leo.

Bara berdiri dari duduknya, "SAYA TIDAK SETUJU!" tegas Bara.

"Kenapa?" tanya Leo.

"Saya tidak setuju, karena David akan bertunangan dengan Maura"

"Kakek apaan sih? Kakek jangan langsung buat keputusan, apalagi kakek baru kenal Zia" balas Tania kesal.

"Saya tidak main-main dengan ucapan saya!"

"Tania lebih setuju kalau David sama Maura" ujar Tania sambil berdiri.

"Kamu tidak perlu ikut campur Tania" balas Leo santai.

"Gimana mau ikut campur kek? Kakek padahal baru kenal sama Zia dan sedangkan kakek sudah kenal Maura bahkan keluarganya. Seharusnya David tunangan dengan Maura bukan Zia!"

Setelah mengatakan itu, Tania langsung pergi dari ruangan karena dirinya sudah muak.

"Kek David masih sekolah dan David belum capai cita-cita yang selama ini David impikan" ujar David.

"Kalian tidak bisa membantah saya"

"SAYA INI ORANG TUANYA, JADI SAYA BERHAK PROTES ATAS UCAPAN ANDA!" ujar Bara marah.

"Orang tua macam apa kamu? Kamu tidak pantas menjadi orang tua!" balas Leo tak kalah marah.

"Apakah kamu pantas menjadi orang tua untuk David? Anak sendiri kok di jadikan bahan jaminan" lanjut Leo.

"Kenapa jadi gini sih?!" bisik Zia kepada David.

David mengedikkann bahunya, karena emang dirinya tidak tahu kalau Leo akan mempertunangkan dirinya dengan Zia.

"Gue gak mau tau lo harus lurusin masalah ini, gue nggak mau tunangan sama lo!"

David hanya diam tak menjawab ucapan Zia.

"Apa sebaiknya kakek pertimbangkan dulu sebelum membuat keputusan?" ucap Darko.

"Iya kek, lagian kita semua baru kenal Zia dan kita semua belum ketemu dengan keluarganya" balas Dinda istri Darko.

"Keputusan saya sudah bulat"

Dinda dan Darko langsung terdiam, karena mereka tidak bisa membantah ucapan Leo.

"Gimana Zia David?" tanya Leo kepada Zia dan David.

"David sama Zia pikir-pikir dulu" balas David.

"Apa sebaiknya di pertimbangkan lagi kek?" ujar Rafael.

"Keputusan saya sudah bulat dan kamu Bara, jangan mencoba-coba David cucu saya menjadi bahan jaminan ingat itu!" ucap Leo tegas setelah itu ia melangkah menjauh dari ruangan ini.

Tanpa mau menjawab ucapan Leo, Bara langsung keluar dari ruang itu dengan emosi. Darko pun menyusul Bara untuk menenangkan Bara yang sedang emosi tak terkendali.

***

"Buset kenyang banget gue!" ujar Patrick sambil mengelus perut yang kenyang.

"Enak banget makanannya njir!" pekik Angga sambil mengunyah makanan.

"Jangan kaya orang misquen deh lo" ucap Axvel sambil menghirup asap rokok.

EDWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang