22

82 25 15
                                    

"Dududududu" ucap Patrick bernada sambil berjalan di koridor.

Angga menoleh, "Lo ngapain sih dari tadi dadidu dadidu mulu kayak orang bernada tau gak"

"Lah emang bernada" balas Patrick.

"Lah iya juga ya" ucap Angga sambil membenarkan tasnya.

"Berisik" ujar Axvel sambil menatap kedua sahabatnya sedikit tajam.

"Dih apasih sensi amat" balas Patrick sedikit kesal.

"Vid" panggil Angga ketika ia melihat David sedang berjalan didepannya.

Mereka bertiga langsung menghampiri David dengan perasaan penasaran dan penuh tanya-tanya.

"Eh lo posting siapa anjrit punya cewek kagak bilang sama gue" protes Patrick.

"Tau lo ternyata diem-diem punya cewe" sambung Angga.

"Bukan urusan lo" balas David melanjutkan langkahnya.

"Oh gue tau, pasti Zia kan yang ada di foto itu?" ucap Patrick menebak.

David tak menghirau, ia terus melangkah menuju kelas. Dan tak lupa ketiga sahabatnya mengikuti dari belakang.

****

"Zi gue pinjem bulpen dong lupa bawa gue" ujar Vanessa terkekeh kecil.

"Kebiasaan deh lo" ucap Zia sambil mengambil bulpen cadangan nya dan menyerahkan kepada Vanessa.

"Thank you my bestai" ucap Vanessa menerima bulpen milik Zia.

"Eh tumben banget lo pake cincin?" tanya Vanessa saat melihat cincin yang terpasang di jari Zia.

"D-dari nyokap gue" balas Zia mencari alasan.

"Duh gue lupa copot lagi" ucap batin Zia.

Vanessa menatap Zia sedikit curiga, pasalnya Zia tidak pernah memakai perhiasan apalagi anting.

"Tuh lo juga pake kalung, apa jangan-jangan lo tunangan sama David iya?" ucap Vanessa membuat Zia panik.

"N-nggak gue gak tunangan, apaan sih jangan ngada-ngada deh lo" balas Zia menetralkan agar tidak terlihat panik.

"Yakin lo gak ada yang sembuyiin dari gue?" ucap Vanessa memastikan.

"Nggak ada Nes serius ini dari nyokap gue, karena nyokap gue mau liat gue pake perhiasan doang" balas Zia menyakinkan Vanessa.

"Awas ya lo sampe bohongin gue" ancam Vanessa. Lalu, ia melanjutkan nulis sebelum guru mata pelajaran masuk kelas.

Zia menghembus nafasnya lega, karena ia bisa menyakinkan Vanessa. Zia terpaksa berbohong, karena ia tidak mau semua orang tahu bahwa ia sudah bertunangan dengan pemilik cucu kesayangan sekolah ini.

Ditambah David banyak penggemar wanita disekolahan ini. Rasanya tidak nyaman jika ia berhubungan dengan David.

Ingat, Zia lakukan hanya tidak ingin kedua orangtuanya kecewa kepadanyanya. Dan Zia berharap semoga kedepannya tidak ada rasa sayang cinta kepada David. Semoga!

****

Siswa/i berhamburan pulang sekolah karena hari ini pulang cepat, karena akan ada rapat antar sekolah di SMA Flourst.

EDWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang