"Gara-gara lo Maura kena skors!" ujar Tania kepada Zia.
Zia yang sedang berjalan di koridor berhenti akibat ucapan Tania. Tania langsung menghampiri Zia dengan perasaan kesal.
"Udah berapa kali gue bilang sama lo buat jauhin David!" ucap Tania sedikit keras.
Zia hanya diam bukan, bukan berarti dia takut, lebih tepatnya dia tidak ingin meladeni Tania dan tidak ingin bikin keributan lagi.
"Kenapa lo diem? Takut?" ucap Tania sambil melihat wajah Zia.
Zia membuang nafasnya kasar, "Gue gak ada waktu buat ngurusin jalang kayak lo"
"Kurang ajar banget ya lo" kesal Tania.
Tania sudah emosi dan ia ingin menampar Zia, namun hal itu tidak terjadi.
"Lepas Vid!" ucap Tania kesal.
David yang sudah menghentikan pergerakan Tania saat ingin menampar Zia. David mencengkeram kuat tangan Tania dengan tatapan dingin.
"Gue gak akan lepasin sebelum lo sujud!" balas David dingin.
"Sujud? Ngapain gue sujud sama orang yang udah menghancurkan keluarga gue!" ucap Tania sinis.
Lebih baik Zia pergi dari hadapan Tania dan David. Zia melanjutkan langkahnya dengan santai menuju kelas.
David yang melihat itu, langsung melepaskan cengkramannya. Hal itu membuat Tania meringis kesakitan karena cengkeraman David yang amat sakit sampai membekas.
David menatap Tania tajam dan dingin, lalu ia melangkah menuju kelas.
"Gue pastiin Zia gak akan selamat!" ucap Tania dingin.
"Tangan lo kenapa?" tanya Anin datang menghampiri Tania.
"Gara-gara Zia tangan gue luka" balas Tania.
"Mending sekarang kita ke UKS obatin luka lo, nanti infeksi gimana?"
Tania mengangguk dan mulai melangkah menuju UKS bersama Anin.
****
"Kita pindah tempat" ujar Zia kepada Vanessa.
"Eh gue minta maaf" ucap David.
Zia meminta pindah tempat karena ada David yang duduk tepat di samping Zia. Hal itu membuat Zia tak suka karena dirinya masih marah dan kesal atas perlakuan David kemarin.
"Lo apain Zia?" ucap Vanessa kepada David.
"Gue gak ngapain-ngapain" balas David.
"Gue minta maaf Zi" ucap David sambil mengambil tangan Zia.
Zia menepis tangan David kasar, "Gue gak mood" ucap Zia kepada Vanessa.
Vanessa mengangguk dan mereka berdua pergi dari kantin meninggalkan David seorang diri.
"Eh ada calon tunangan gue" ujar Maura tiba-tiba datang.
David menoleh ke samping dengan tatapan dingin.
"Jangan mimpi" balas David dingin.
"Jangan mimpi? Emang fakta kan, orang tua lo gak bisa bayar utang sama bokap gue"
"Kita liat nanti" balas David dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDWARD
Teen Fiction[ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA ] Awal mula kisah pertemuannya dengan Edward, Zia mengetahui siapa dibalik seorang pembalap terkenal yang membuat semua orang bertanya-tanya siapa dibalik orang tersebut. PENASARAN SAMA CERITANYA? YUK KITA SIMAK CER...