"Pulang sekolah gue ke makam" ujar Reno kepada Boby sambil berjalan di koridor sekolah.
"Gas lah, gue kangen anjir sama Alva gila" balas Boby.
"Zia ke makam belum ya?" ucap Reno.
"Nah tuh Zia" balas Boby sambil menunjuk Zia yang sedang baca buku.
Reno dan Boby mulai menghampiri Zia yang sedang baca buku.
"Hei" ucap Reno.
Sontak Zia mendongak dan tersenyum tipis.
"Ganggu gak?" tanya Reno.
"Nggak, kenapa?" balas Zia.
"Udah ke makam?"
Zia mengangguk pelan, "Udah baru aja kemarin"
"Mau kesana lagi gak bareng kita?" tawar Reno.
"Hm boleh"
"Jangan deh ntar lo nangis" balas Boby.
"Nangis ya wajar dongo, ntar juga lo nangis di sana" ucap Reno membela Zia.
"Nggak akan, gue kebal" balas Boby.
"Aku tunggu di parkiran pulang sekolah" ucap Reno tersenyum.
Zia mengangguk kecil dan tersenyum tipis.
Reno dan Boby melanjutkan langkahnya menuju kelas yang berada di lantai 2.
"Buat lo" ucap seseorang sambil menyodorkan kotak makan kepada Zia.
Zia mendongak dan mengernyit sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya buat lo" ucap David.
"Makasih, buat lo aja" balas Zia.
"Gue tau lo belum makan"
"Gue gak mood"
"Setidaknya lo makan roti walau sedikit" tegur David.
"Sedih boleh tapi jangan lupa sama diri sendiri sampe gak makan, nanti pacar lo marah liat lo gak makan seharian" lanjut David agar Zia makan.
David mengetahui bahwa Zia belum makan karena di beritahu oleh Celine. Dan Celine minta bantuan kepada David agar membujuk Zia untuk makan walaupun sedikit.
Zia membuang nafasnya panjang, "Gue bukannya sedih, tapi emang gue lagi gak mood"
"Makan or suapin?" balas David.
Sumpah pagi-pagi udah di buat kesal oleh David, rasanya Zia ingin menendang David sampai pluto agar tidak menganggu dirinya lagi.
David mulai membuka kotak makan dan mengambil satu roti dan mulai mendekatkan roti tersebut ke arah mulut Zia.
"Gue bisa sendiri" ucap Zia sambil mengambil roti di tangan David.
"Ya Allah cobaan apa lagi ini"
"Manja banget sih jadi cewek iw"
"Ya Allah kapan hamba punya pacar kayak David"
"So sweet banget sih aaaaa jadi pengen"
"Cocok banget gilak!!!"
"Mau juga aaaa"
"Perhatian banget jadi pengen mamahhhh"
Para siswi mulai membuka suara karena melihat perhatian David terhadap Zia. Karena mereka semua pertama kali melihat David perhatian dengan perempuan.
"Tips dong cara dapetin David, gue juga mau kali punya pacar kayak David" tanya salah satu siswi kepada Zia.
Sumpah Zia tak bisa menjawab apa-apa, mereka semua selalu menanyakan hal yang sama maupun di sosmed dan di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDWARD
Teen Fiction[ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA ] Awal mula kisah pertemuannya dengan Edward, Zia mengetahui siapa dibalik seorang pembalap terkenal yang membuat semua orang bertanya-tanya siapa dibalik orang tersebut. PENASARAN SAMA CERITANYA? YUK KITA SIMAK CER...