Kini Reno, Vanessa, Boby, David dan ketiga sahabatnya berada di UKS. Mereka semua sedang menunggu Zia bangun dari pingsan nya.
Zia pingsan terkena bola basket yang di lemparkan oleh David saat ia ingin memasukkan bola basket ke dalam ring.
"Kalau Zia kenapa-kenapa, lo berurusan sama gue!" kata Reno penuh tekanan.
Sementara David tak menghiraukan ucapan Reno. Tak penting baginya, yang terpenting sekarang adalah, Zia sadar dan tidak kenapa-kenapa.
Selang beberapa menit, akhirnya Zia sadar dari pingsan nya. Hal itu membuat semua orang lega, terutama David.
"Hei, are you oke?" tanya Reno kepada Zia.
Zia berusaha duduk namun dirinya tak bisa di karenakan diri nya pusing akibat terkena bola basket.
Vanessa membantu Zia untuk duduk dan ia mendirikan bantal untuk Zia bersandar.
"Aku gapapa" ucapnya pelan.
"Lo minum dulu biar fresh" ujar Vanessa sambil menyodorkan segelas air putih.
"Masih pusing?" tanya Reno sambil mengelus punggung tangan Zia.
Zia menggangguk pelan, dan ia tersadar bahwa ada David bersama sahabatnya berdiri di sebelah Vanessa.
"Lo semua kenapa di sini?" tanya Zia sambil menatap David dan ketiga sahabatnya secara bergantian.
"Oh ini David mau minta maaf sama lo, sekalian liat keadaan lo" balas Axvel. lalu ia menyenggol sikut David, mengisyaratkan untuk ngomong.
"Gue minta maaf" ucap David.
"Buat?"
"Gue minta maaf udah bikin lo pingsan"
Zia mengangguk dan tersenyum tipis, "Gue udah maafin, lain kali hati-hati"
David mengangguk mengerti.
"Syukur deh lo gapapa Zi" ucap Patrick. Zia hanya tersenyum tipis.
"Lo balik sama gue" ujar David.
"Nggak! Zia balik sama gue" balas Reno tak terima.
"Gue bisa balik sendiri, lagian gue bawa mobil" jawab Zia menghentikan Reno dan David berdebat.
"Mobil lo biar Axvel yang bawa" ujar David agar Zia ingin pulang bersama nya.
"Nggak! Biar Zia balik sama gue, iya kan Zi?" ucap Vanessa.
Zia menggangguk, "Iya gue balik sama Vanessa aja, jadi lo berdua gak usah debat"
"Ya udah kalau gitu kita balik kelas dulu, cepat sembuh Zi" ujar Axvel pamit.
Zia menggangguk kecil dan tersenyum, "Iya"
David dan sahabatnya pun keluar dari UKS, dan melangkah menuju kelas.
***
"Pih, Aku sama David bakal tunangan di akhir bulan ini kan?" tanya Maura.
Argan yang sedang membaca koran pun mengalihkan pandangan nya, "Iya sayang kamu akan tunangan dan nikah bersama David"
"Ya tapi kapan pih?"
"Nanti kita tunggu jawaban dari David dan om Bara"
Maura mengangguk kecil, lalu ia bangkit dan melangkah menuju kamar nya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
EDWARD
Teen Fiction[ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA ] Awal mula kisah pertemuannya dengan Edward, Zia mengetahui siapa dibalik seorang pembalap terkenal yang membuat semua orang bertanya-tanya siapa dibalik orang tersebut. PENASARAN SAMA CERITANYA? YUK KITA SIMAK CER...