20. Camping

3.1K 187 2
                                    

Sebelum baca vote dulu dong, yang baca sama yang vote jomplang banget. Yuk belajar hargai karya para author dengan pencet tombol bintang di bawah. Gak menguras tenaga dan waktu juga kan ya.

Terimakasih para readers bijak!



----------- DARAH BIRU ----------

"Jika hatimu banyak merasakan sakit, maka belajarlah dari rasa sakit itu untuk tidak memberikan rasa sakit pada orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika hatimu banyak merasakan sakit, maka belajarlah dari rasa sakit itu untuk tidak memberikan rasa sakit pada orang lain."







~Happy Reading!!~

Anjani membuka matanya perlahan saat merasa bus yang ia tumpangi berhenti. Kepalanya terasa pening, ia juga terkejut kala menyadari dirinya bersandar pada bahu Daka.

"Eh sorry, gue gak sadar.." Ucap Anjani membuat lelaki di sebelahnya menoleh,

"Gapapa. Ayo turun, yang lain udah pada mulai bikin tenda," Daka beranjak lalu menunggu Anjani yang masih mengumpulkan nyawanya,

Setelah dirasa cukup, keduanya turun dari bus lalu berjalan menuju area perkemahan.

"Gue kira jadian sama Brama, ternyata sama Daka." Sindir Hanna yang tengah berfoto ria bersama gengnya.

Anjani mengernyit bingung, "Gak usah dengerin orang gak waras," Ujar Daka, 

"Tapi maksudnya apa?"

"Bukan apa-apa. Tuh cowok lo. Tas punya lo gue bawa ke tenda ya,"  Lelaki itu berjalan menjauh kala menyadari Brama menghampiri Anjani,

"Makasih Daka!" Ucap Anjani sedikit berteriak karena lelaki itu sudah menjauh,

"Hp kamu dimana?" Tanya Brama membuat Anjani menatap lelaki itu dengan aneh,

Brama menatap Anjani, "Kenapa?"

"Gapapa," Anjani merogoh tas kecilnya lalu memberikan ponsel dengan case ungu pada Brama,

"Mau buat apa?" Tanya Anjani setelah memberikan ponselnya,

"Aku pegang ya."

"Ih jangan nanti aku gabut!" Ujar Anjani yang mencoba merebut ponselnya dari genggaman sang kekasih,

"Kalau ada apa-apa bilang, aku kelompok 1. Gimana pun caranya, berita tentang kamu harus selalu nyampe di telinga aku." Ucap Brama membuat gadis di hadapannya menghela nafas,

Darah BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang