9. Pasrah

4.7K 287 1
                                    

Kenapa pada takut gelap sih? padahal kan banyak hal yang bisa dilihat hanya dalam keadaan gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenapa pada takut gelap sih? padahal kan banyak hal yang bisa dilihat hanya dalam keadaan gelap.

- Anjani Sedah K.R. -




~Happy Reading!~

Brama berjalan mendekati Anjani, lelaki itu terlihat menyesap rokoknya dalam-dalam lalu ia buang. Tak lupa diinjak.

"Mau langsung pulang?" Tanya Brama pada gadis itu,

"Ayo, gua capek pengen rebahan." Ucap Anjani,

Tadi Anjani dititah membantu guru untuk membersihkan perpustakaan. Hal itu membuat dirinya harus pulang terlambat,

"Lu duluan aja ke parkiran. Gua ke markas bentar, ambil kunci," Gadis itu mengangguk lalu berjalan mendahului Brama,

Baru saja turun ke lantai 1, tangan Anjani sudah dicekal oleh seseorang,

"Heh. Mau kemana lu?" Revani, gadis itu terlihat berbeda hari ini,

Rambutnya ia potong cukup pendek, membuat ia terlihat lebih cantik.

"Pulang lah." Jawab Anjani,

Srettt

"Akhh"

Revani menjambak rambut Anjani dengan keras, ia menatap gadis di hadapannya itu dengan nyalang.

"Lu harus mati!" Desis Revani,

Anjani mendorong dada Revani dengan keras membuat tubuh gadis itu terbentur pada pilar koridor.

"Lu kenapa sih?" Tanya Anjani dengan cukup keras,

"Gua muak liat muka lu. Jauhin Brama atau lu mati?" Ucap Revani, mata gadis itu memerah,

"Bacot banget lu. Lu siapa ngatur ngatur gua?" Ujar Anjani sambil menatap Revani dengan tajam,

"Lu tinggal pilih, mau jauhin Brama atau mati?!"

"Gila!" Ucap Anjani lalu berjalan cepat menuju parkiran,

Sesampainya di parkiran, gadis itu tidak melihat Brama. Melainkan Paksa yang lainnya.

"Cari siapa, Ni? Brama?" Tanya Dandi lalu memasukan sebuah makanan ke mulutnya,

Mereka sedang duduk di deretan kursi khusus mereka untuk nongkrong di parkiran. Karena mengingat letak markas di lantai 3 dan cukup jauh.

"Iya."

"Belum datang, tunggu sini aja," Ucap Kalasa sambil menepuk kursi kosong di sebelahnya,

Baru saja hendak berjalan menuju Paksa, langkahnya terhenti,

"Anjani,"

Ia menoleh lalu terkejut kala melihat Daniel datang bersama seorang lelaki. Gadis itu menatap Paksa yang sudah menunjukan ekspresi tidak enak,

Darah BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang