33. Korban (2)

2.5K 189 32
                                    

Dorr yang mengguncang cerita Darah Biru, wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dorr yang mengguncang cerita Darah Biru, wkwkwk.

Jangan lupa vote, dan absen komen dulu disini dong. Awas aja lo gak vote!

|
|
|
|
|
|
|
|
|

~Happy Reading!~

Awalnya ia terkejut kala merasa pelurunya salah sasaran, namun senyumnya mengembang kala melihat peluru itu mengenai orang yang sangat ia benci. Walau salah sasaran, rasa puasnya tidak berkurang. Malah ia semakin merasa puas.

Malvin melempar pistolnya ke arah polisi, ia menyerahkan diri pada polisi setelah peluru yang ia tembak menembus dada seseorang.

"Jangan mendekat ke arah korban!" bentak salah seorang polisi.

Perintah itu berhasil membuat Anjani meneteskan air mata dengan mata terpejam, tidak berani berbalik dan melihat siapa yang terkena peluru.

Ia tidak merasa sakit, artinya ada orang lain yang terkena peluru. Batinnya menitah untuk segera berbalik namun ia tidak berani.

Setelah berusaha memberanikan diri ia membuka matanya lalu menoleh secara perlahan, tubuhnya melemas kala melihat Raksa tergeletak dengan bersimbah darah.

"Mas.."

"MAS RAKSA!!"

Anjani berlari menuju tubuh Raksa, namun ditahan oleh Daka. Lelaki itu memeluk Anjani, berusaha agar gadis itu tidak menghampiri Raksa.

"Biarkan dia diberi pertolongan pertama," bisik Daka membuat gadis itu menggeleng lemah.

"MAS RAKSAA!! KENAPA HARUS DIA?! KENAPA LO HARUS BALIK KE INDONESIA?!" ujar Anjani dengan nada frustasi.

Tangisannya pecah tidak terbendung, tubuhnya terjatuh pada permukaan aspal. Rasa sakit di sekujur tubuhnya tidak terasa karena hatinya lebih sakit.

Daka berusaha membujuk agar gadis itu segera bangun karena ia ngilu melihat luka di sekujur tubuh gadis itu.

Namun nihil. Anjani terus menerus menepis bantuan Daka, ia menangis sejadi-jadinya.

Daka beralih menatap Brama yang berdiri tak jauh darinya. Bermaksud meminta pertolongan namun lelaki itu hanya terdiam dengan tatapan kosong.

"Ayo.." seorang wanita dengan pakaian khas dokter datang menghampiri Anjani. 

Membantu gadis itu untuk masuk ke ambulan. Daka hanya menatap keduanya, ia menghela nafas kala ambulan yang membawa Raksa dan Anjani sudah pergi.

Di sisi lain, Brama terdiam, sekujur tubuhnya kaku. Di hadapannya semua itu terjadi, peluru yang harusnya melesat kepada dirinya. Tapi Raksa menghalangi hingga ialah yang menjadi korban.

Darah BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang