~Happy Reading!~
Tangan gadis itu gemetar. Kakinya menendang kertas bukti laporan kepolisian hingga masuk ke kolong ranjang tidurnya.
Kedua matanya menatap 3 orang lelaki di hadapannya secara bergantian.
"Sekongkol kan lo sama di bedebah Daka?" desis Kenzi.
Anjani menggeleng lemah. Kakinya melangkah mundur berusaha menjauh dari jangkauan Kenzi.
"JAWAB!"
"NGGAK!" bentak Anjani.
Anjani tersentak kala tubuhnya menabrak dinding kamar. Sial, ia tidak bisa mundur lagi.
Kenzi tertawa keras mendengar ucapan gadis itu.
"Lo mau mundur sejauh apapun gak bakal bisa lepas dari gue." ujar Kenzi.
Kenzi menarik rambut gadis itu ke belakang.
"AKH!"
"Jawab jujur, dia bongkar rencana Drilise ke lo kan?" Kenzi berucap dengan nada rendahnya.
"Sakit.."
"Jawab!" bentak Kenzi, satu tangannya mencengkram kuat bahu Anjani.
"Gue gak tau.." lirih Anjani.
"Pembohong. Hobi banget bohong ya lo? Gue kasian sama Brama." ucap Kenzi.
"Sekarang gue tanya, apa rencana lo sama dia?" lanjut lelaki itu sambil menarik rambut Anjani hingga gadis itu mendongak menatapnya.
Anjani memukul dada Kenzi dengan sisa tenaganya, ia mencoba untuk berontak karena rasa sakit di kepalanya.
Brakk
Prangg
Kenzi mendorong gadis itu hingga menabrak meja rias, membuat semuanya berantakan. Pecahan kaca mengenai tangan Anjani membuat darah segar menetes pada lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Biru
Teen FictionBrama Angkara Rakai Singawardhana. Lelaki berdarah biru dengan watak keras. Dingin dan tidak berperasaan. Ia seringkali membuat nyali lawan mainnya ciut. Namun walau begitu, banyak gadis yang menganggumi dirinya dengan terang-terangan. Ia merupakan...