FOLLOW DULU BIAR BERKAH.
~happy reading!~
Brama memasuki gedung markas dengan wajah tanpa ekspresi. Gadisnya memang mengatakan bahwa ia baik-baik saja, tapi ia tahu bahwa Anjani berbohong. Ucapan Jayakarsa sangat keterlaluan menurutnya, siapapun yang dikecar seperti itu pasti akan merasakan sakit hati yang luar biasa.
"Mana Jaya?" tanya Brama saat melihat lelaki itu tidak ada di area pandangnya.
"Lagi nerima telepon di luar, bos." jawab Geri.
"Gelut lagi pasti." lirih Kalasa dibalas anggukan oleh mereka yang mendengar.
"Ka! Daka!"
Lelaki yang merasa dipanggil menoleh lalu menghampiri Gerald.
"Kenapa?" tanya Daka.
"Pantau Brama, pasti mau ngehajar Jaya." ujar Gerald.
"Biarin aja, emang pantes dihajar tuh bocah." Dean berucap.
"Bukan gitu, Yan. Takut kebablasan, kalo sampe cedera parah juga terlalu berlebihan." ujar Kakang dibalas anggukan oleh Gerald.
"Brama kalo ngehajar gak main-main, Ka. Yang bisa nahan emosi dia kan elo." ujar Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Biru
Fiksi RemajaBrama Angkara Rakai Singawardhana. Lelaki berdarah biru dengan watak keras. Dingin dan tidak berperasaan. Ia seringkali membuat nyali lawan mainnya ciut. Namun walau begitu, banyak gadis yang menganggumi dirinya dengan terang-terangan. Ia merupakan...