47. Kepergian

2K 138 16
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAII! OMG BISA UPDATE HAHAHAAOKE FIRST OF ALL, SORRY SORRY SORRY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAII! OMG BISA UPDATE HAHAHAA
OKE FIRST OF ALL, SORRY SORRY SORRY.
Kayaknya pembaca cerita ini udah minim banget tapi gapapa buat yang masih stay, ini buat kalian spesial. Thankyou udah setia menunggu. Enjoy!!

-------------------------------------

-------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~

"Mohon maaf keadaan pasien kritis, kita berdoa bersama-sama agar pasien bisa menyelesaikan masa kritisnya."

Seluruh tubuh Anjani terasa lemas, gadis itu hendak jatuh akan tetapi tubuhnya ditahan oleh Rajawali. Di waktu yang bersamaan Daka datang sambil menatap lelaki itu dengan penuh makna.

"Anjani." lirih Rajawali.

Rajawali menuntun Anjani untuk duduk di kursi.

"Apa penyebabnya dok?" tanya Daka.

"Bisa saya bicara dengan keluarganya?"

"Saya saja dok, tidak apa-apa." ujar Daka.

Dokter tersebut menatap Daka sebentar lalu menganggukan kepalanya, "baiklah, ayo ikut saya ke ruangan saya."

"Rajawali." panggil Daka membuat lelaki itu menatapnya.

Daka memberi isyarat kepada lelaki itu untuk menjaga Anjani.

Darah BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang