Sejernih apapun pikiranku. Tetap saja sulit menerka ada apa tentangmu, dan apa yang terjadi padamu.
--
Ternyata hubungan kita memang sulit. Tidak semudah yang dibayangkan.
---
~Happy Reading!~
Flashback On!
"Itu Anjani kan?" ujar Artha pada Dandi.
Mereka berdua berada tidak jauh dari markas Drilise. Artha yang mengajak Dandi untuk pergi bersamanya, memata-matai Anjani. Karena ia yakin Anjani pasti akan datang kesini.
"Foto gercep." titah Artha.
Dandi mengarahkan kamera ponselnya pada Anjani dan Daka yang tengah mengobrol di depan gerbang.
"Anjing gak terlalu kelihatan. Dia ngadep kesana." ujar Dandi. Ia memilih mengabadikan hal itu dengan rekaman video.
"Kita gak bisa apa agak deketan?" tanya Dandi.
"Gak bisa. Tadi Daka sempet notice mobil kita."
"SERIUS LO?!" Dandi berteriak membuat Artha menghela nafasnya.
"Gak usah teriak bisa? Kita deketan." ujar Artha.
Dandi hanya tertawa kecil lalu kembali memperhatikan Anjani dan Daka yang tengah berbincang.
"Seadanya aja videoin." titah Artha.
Dandi hanya menganggukan kepalanya, ia mengarahkan kamera ponselnya pada Anjani dan Daka lalu di zoom sebisa mungkin untuk memperjelas apa yang terjadi disana.
"Emang parah si Anjani.." lirih Dandi kala melihat Daka mendekat pada Anjani.
Artha mendekatkan wajahnya pada ponsel Dandi, memperhatikan layar yang menunjukan Anjani dan Daka yang tengah berbincang sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Biru
Fiksi RemajaBrama Angkara Rakai Singawardhana. Lelaki berdarah biru dengan watak keras. Dingin dan tidak berperasaan. Ia seringkali membuat nyali lawan mainnya ciut. Namun walau begitu, banyak gadis yang menganggumi dirinya dengan terang-terangan. Ia merupakan...