Happy Reading!
"Ketusuk tuh cewe?" tanya Agatha seraya menghembuskan asap nikotinnya dengan nikmat.
Gerald menatap gadis itu dengan tajam. Ya, laki-laki itu masih dengan asumsinya.
"Lo kan pelakunya?" Gerald bertanya.
"Rald." Brama menegur.
Agatha tertawa kencang mendengarnya.
"Gue? Kurang kerjaan banget anjing." Agatha menyanggah.
"Siapa lagi anjing?!" desis Gerald.
"Wow, are you sure, Rald? Lo lebih lama kenal sama gue dibanding lo kenal tuh cewe." Agatha berucap dengan nada tak percaya.
"Jangan bilang lo semua masukin nama gue ke list pelaku? Ram?" Lanjut gadis itu lalu menoleh pada Rama.
Rama hanya mengendikan bahunya tak acuh.
Agatha memutar bola matanya dengan malas, "you guys going crazy because that girl."
Tak ada yang membuka suara karena memang banyak dari anggota Badaraksa yang mencurigai Agatha, mengingat gadis itu baru saja bertengkar dengan Anjani.
"Keep silent guys? Beneran curigain gue?"
Merasa tak mendapat jawaban gadis itu melempar puntung rokok pada lantai dengan keadaan masih menyala.
"Segoblok-gobloknya gue, sebenci-bencinya gue sama Anjani, gue gak akan senekat itu buat bikin dia mati! Gak ada gunanya!"
"Ata. Kita gak maksud-"
"Bram! Kamu tau aku dari dulu gimana. Aku keras tapi aku gak goblok!"
Brama menghela napas dengan berat, kepala lelaki itu pening.
"Anter gue ke Anjani! Gue yakin tuh cewe juga gak akan nuduh gue anjing!"
"Bisa melek aja kagak dia." lirih Jaya membuat Brama menatap tajam lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Biru
Ficção AdolescenteBrama Angkara Rakai Singawardhana. Lelaki berdarah biru dengan watak keras. Dingin dan tidak berperasaan. Ia seringkali membuat nyali lawan mainnya ciut. Namun walau begitu, banyak gadis yang menganggumi dirinya dengan terang-terangan. Ia merupakan...