49. Membaik?

1.9K 142 11
                                    

HOLAA!!!

Sebelum lanjut baca, follow duluuuuuuuuuuuu yuhuuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum lanjut baca, follow duluuuuuuuuuuuu yuhuuuuuu

Sebelum lanjut baca, follow duluuuuuuuuuuuu yuhuuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE JUGA DONGGG BELAJAR MENGHARGAI YA SAYANGG

~~HAPPY READING!~~

~~HAPPY READING!~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cklek!

Suara pintu terbuka membuat yang berada di dalam ruangan menoleh pada sumber suara.

"Loh? Om?"

Tak lama dari Kartono masuk, terlihat Daka yang juga masuk ke dalam ruangan Anjani. Isyana dan Gayatri bersalaman dengan Kartono lalu membiarkannya mendekat ke arah Anjani.

"Tadi katanya ada Artha sama Kalasa?" Daka angkat suara saat ia tidak melihat keberadaan lelaki satu pun di ruangan itu.

"Oh itu, tadi mereka keluar cari angin sama Rajawali juga. Soalnya suntuk, asem katanya," Isyana menjawab.

"Indar kagak kesini?" tanya Daka.

"Nanti katanya, dia masih bantu Dandi ngurusin rumah Janis."

Daka mengangguk mendengarnya, lalu mendekat ke arah ranjang Anjani juga. Memperhatikan Kartono yang seperti tengah menggumamkan sesuatu seperti doa seraya memegangi telapak tangan Anjani.

Darah BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang