FOLLOW DULUUUU
HAPPY READING!
Keadaan markas semakin tidak kondusif. Seluruh anggota merasa kecewa atas keputusan Brama yang tidak memperbolehkan mereka berhubungan dengan Anjani sebagaimana layaknya teman. Menurut mereka itu tidak etis.
"Lo kalo sakit hati jangan egois lah Bram," ujar Kenmas.
"Gue udah gak ada hubungan sama dia, itu artinya lo semua juga gak berhak buat berhubungan sama dia." Brama berucap.
Daka menggeleng lemah mendengarnya.
"Jujur aja anjing, lo gak ikhlas kan putus sama dia?" tanya Rajawali meremehkan.
Brama menatap lelaki itu dengan tajam lalu tertawa kecil.
"Sok tau."
"Ikhlas dia. Orang Anjani kecelakaan aja dia gak peduli." sarkas Gerald.
"Ya. Gue gak peduli."
"Gue mau bantu Anjani usut tuntas yang nabrak, terserah lo mau marah atau gimana-"
"Biarin dia urus sendiri. Lo gak denger apa yang gue bilang?" Brama menatap nyalang Rama.
Lelaki dengan highlight rambut abu itu menghela napas panjang, mengambil tasnya lalu berlalu begitu saja keluar dari markas tanpa memedulikan seruan dari ketuanya.
"Kalo lo mau bikin Anjani nyesel atas keputusan dia, lo gak bakalan pernah bisa Bram. Lo yang bakal nyesel sampe kapanpun."
------//////-------
"Mau cerita?" Retno mengelus lembut surai hitam legam Anjani.
Rajasa yang tengah fokus pada iPad di tangannya kini mencuri pandang pada anak gadisnya seraya tersenyum kecil.
"Kamu ada masalah ya sama nak Brama?" tanya Retno.
"Kedepannya mama sama papa jangan tanya tentang dia lagi ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Biru
Teen FictionBrama Angkara Rakai Singawardhana. Lelaki berdarah biru dengan watak keras. Dingin dan tidak berperasaan. Ia seringkali membuat nyali lawan mainnya ciut. Namun walau begitu, banyak gadis yang menganggumi dirinya dengan terang-terangan. Ia merupakan...