Akbar |• Dua Puluh Tiga (✨)

665 71 0
                                    

PART SPECIAL!

.

Kadang seseorang yang kita anggap hanya untuk kita, ternyata dia juga di harapkan menjadi satu-satunya oleh orang lain.  ~From Azura to Semesta.

.

Baca sampe selesai ya!
- Kata Akbar and anak G-Star's

Happy reading guys! 🧡

~•|•~

"Seyna Atasya Febriana," ucap seorang lelaki dengan nada remeh. Membuat si empunya nama menoleh takut. Tangan dan kaki gadis itu di ikat, mulutnya di tutupi kain. Lintank kali ini benar-benar kejam.

"Lo itu polos, tapi lo berani berkhianat," ujar lelaki itu. Suaranya yang berat, sesuai dengan setiap kata yang penuh penekanan. Membuat siapapun yang mendengar suaranya akan meneguk ludah takut. "Lo tau aturan tentang, 'anak Garuda gaboleh berhubungan sama anak Gumilang'. Lo tau kan?" tanya Lintank tepat di depan wajah Seyna. Bahkan gadis itu bisa merasakan hembusan nafas segar Lintank yang menerpa kulitnya.

Gadis itu mencoba memberontak, tapi Lintank menahan pergerakannya. "Sssttt... Percuma, mending lo duduk manis aja dan liat seberani apa cowok lo itu," ucapnya pelan. Seyna semakin ketakutan, gadis itu menggeleng kuat. Tidak, Akbar dalam bahaya. Ini Lintank, sosok lelaki yang terlihat kalem tapi ternyata sangat kejam. "And yeahh. Lo adalah satu-satunya cewek yang di kasih perhatian lebih oleh Gilang, betul? Sebenernya, sejak denger lo di jemput sama Akbar, gue pengen ngehukum lo. Tapi waktu itu, Gilang terus aja ngelindungin lo! Tapi sekarang... Gilang lemah. Gilang ga akan ganggu rencana gue lagi," ujar Lintank panjang lebar dengan nada sedikit bangga.

"Tur," panggil Lintank pada anak buahnya yang berdiri di dekat kursi seraya bangkit. "Lo kasih tau Rian, bersiap di pasar malem. Gue mau telpon Gilang," ucapnya. Tanpa menatap sang ketua, Guntur mengangguk.

"Tunggu ya, cantik. Bentar lagi, cowok lo bakalan abis di sini," kata Lintank seraya menyetarakan tingginya dengan Seyna yang terduduk. Lalu berdiri dengan tegak dan pergi dari ruangan itu.

"JANGAN SAKITIN AKBAR AKU, KAK!" jerit gadis itu dalam hati. Bening hangat itu berhasil lolos, dan berlomba-lomba membanjiri pipinya. Seyna takut, sungguh.

~•|•~

Kembali kepada Akbar. Kini tepat di belakangnya, tiga motor besar terus mengikutinya. Jika saja tadi Akbar tidak berhenti untuk menanyakan lokasi terakhir dan Seyna di bawa kearah mana pada Salwa, mungkin Deon, Satya dan Gerald tidak mungkin bisa menyusul.

"Dia kearah SMA Garuda!" teriak Satya di balik helm full facenya.

"Fokus! Kita ga boleh kehilangan jejak dia!" balas Deon.

Gerald merasakan desiran tak biasa ketika mengingat ucapan Azura yang menyuruhnya pergi. Akbar akan di hadapkan dengan Lintank, tapi karena apa?

Tak lama, Akbar tiba di gerbang SMA Garuda. Suasananya sangat gelap, seolah tidak ada lampu di dalam sana. Tapi Akbar harus berani, lelaki itu sudah berjanji akan membawa Seyna pulang. Akbar lantas mematikan mesin motornya dan turun, lalu dengan berbekal senter ponsel, ia melihat gerbang sekolah itu yang di gembok. Toh, ini sudah malam, wajar saja.

Dari kejauhan, mereka bertiga memperhatikan Akbar. Tak lupa untuk mematikan mesin motornya yang terparkir sedikit jauh dari motor Akbar agar lelaki itu tidak mengetahui keberadaan mereka. Kemudian, ketiga orang itu saling melempar pandang ketika melihat Akbar menggoyangkan gerbang itu.

My Angel's   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang