Akbar |• Empat Puluh Enam

1.1K 53 6
                                    


Happy reading! 🧡

~•|•~

"AKBAR AWASS!!!"

Suara teriakan Azura yang berdiri 20 meter darinya terdengar ke telinga Akbar, tepat saat itu ia sadar ada sebuah sepeda motor yang melaju ke arahnya.

Posisinya saat itu, Akbar benar-benar berada di tengah jalan dan semakin lama motor itu semakin mendekat. Bahkan ketika Akbar mencoba menjaga jarak dari kecelakaan yang mungkin saja akan terjadi, dengan usilnya pengemudi tersebut terus saja mengarahkan arah motornya pada Akbar.

Hingga tiba di detik, dimana...

Dug!

"Aww."

"AKBAR!"

Namun semuanya sudah terlambat.

Akbar terduduk lemas di tengah jalan dengan rasa ngilu di pantatnya. Tapi beruntunglah ia masih bisa selamat di detik-detik terakhir sebelum orang itu menabraknya. Meski saat Akbar hendak menghindar, dirinya harus terjatuh diantara bebatuan cukup besar sebab tergelincir krikil yang sebelumnya ia tendang. Membuat sedikitnya perlu satu jengkal untuk orang itu bisa melukai Akbar.

Seyna dan Azura dengan segera menghampiri Akbar setelah orang tadi pergi entah kemana. Keduanya dengan tampang khawatir kemudian membantu Akbar berdiri.

"Sakit ga?" tanya Seyna.

Akbar menggeleng sambil mengelus pantatnya yang harus menjadi korban hari ini.

"Bohong!" tukas Azura. "Pasti pantat lo sakit kan? Mau gue urut ga?"

Sontak Akbar menatap gadis itu dengan tatapan tak percaya. Apa gadis ini berniat baik? Hm, sepertinya hal ini perlu di pertanyakan.

"Ih, kamu mau modus ya?" Seyna menunjuk Azura dengan mata memicing.

Azura mendelik. "Dih. Suudin lu suudin, tobat sana!"

Seyna menggigit bibir bawahnya mencoba untuk bersabar. Bagaimanapun Azura lebih muda darinya, sudah sepatutnya Seyna mengalah pada gadis itu.

"Udah, udah. Yang jatoh kan gue, ko lu bedua yang ribut? Aneh bet dah," ujar Akbar melerai.

Keduanya tak ada yang mengindahkan. Azura dengan tampang songong menatap Seyna sambil mengangkat dagu, sedang Seyna hanya menatap gadis itu datar.

"Jangan ampe lu gue suciin."

Setelah mengucapkan itu, Azura pun pergi terlebih dahulu dari sana. Karena ia takut ada yang menikung seblaknya.

"Kamu gapapa? Aku bantu ya?" Seyna menawarkan bantuan, padahal dirinya tak tau apa yang akan Akbar lakukan.

Namun Akbar menggeleng, sebagai pertanda bahwa dia baik-baik saja.

"Aku minta maaf soal Azura tadi. Aku tau itu ga sopan banget, aku harap kamu bisa maklumin."

Tampak kerutan samar di kening Akbar saat mendengar itu. Apa Seyna sedang mencoba memberinya kode?

"Udah gapapa, aku ngerti ko Azura emang kayak gitu. Dia itu masih anak-anak."

Tuhkan, baru saja Akbar hendak membalas, Seyna kembali berbicara seperti itu. Tapi biarlah. Karena nyatanya Azura dan Seyna itu sama saja. Sama-sama kekanak-kanakan dan sering ceplas-ceplos.

"Terserah! Gue mau ambil duid."

"Aaa ikut."

"Ngapain, lo mau ngintilin gue? Kayak tuyul aja."

My Angel's   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang