Bukan part special.
Thanks for 4,6K readers, guys! Sumpah ga nyangka😭😭
Tanpa kalian aku ga akan sampe di titik ini, eyaaaaa.
Yaudah yu, bentar lagi 5K! Bantu aku supaya My Angel's bisa sampe beribu-ribu pembaca, yu!
°
"Jika Tuhan tidak mengizinkan aku memilikinya, maka izinkan aku untuk bisa bertemu dengannya."
~ Untuk Na Jaemin.°
Happy reading 🧡
~•|•~
"Ashsalatu khairum minan naum..."
Potongan lantunan Adzan Subuh itu sukses membuat Hana yang tengah tertidur di sofa ruang inap Azura terbangun. Wanita itu mengeliat sebentar seraya membuka mata. Menguap kecil lalu bangkit, melangkahkan kakinya menghampiri Azura yang masih tenang menutup matanya.
Sudut bibir Hana terangkat kecil, menampilkan senyuman tipis saat memandang wajah putri bungsunya. "Cepet bangun, sayang. Mama kangen..." lirihnya seraya mengelus pelan rambut gadis itu. Kemudian mata teduhnya melirik seorang lelaki yang masih tertidur di atas lipatan tangannya. Pasti dia kecapean, pikir Hana.
Tangan wanita itu lalu beralih mengusap tangan Akbar yang terasa hangat seraya mengelusnya lembut. "Akbar sayang, bangun yu..." ucapnya.
Akbar adalah tipikal orang yang mudah terjaga, saat Hana menyentuh kulitnya, lelaki itu langsung menggerakkan kepalanya sebagai respon. Kepala Akbar terangkat seraya menyipitkan matanya, sedikit tidak terbiasa karena biasanya saat ia terbagun kondisi ruangan yang ia tempati untuk tidur akan gelap. "Jam berapa, Ma?" tanyanya.
"Solat subuh belum lewat ko, kamu cepetan solat gih. Biar Mama yang jagain Azura," ujar wanita cantik itu.
Akbar dengan mata yang belum terbuka sempurna pun mengangguk, lalu bangkit dan berjalan keluar menuju Mushola yang ada di rumah sakit itu dengan langkah gontai. Ah, jika saja Hana tau kalau sejak malam cacing-cacing di perut Akbar mendemo minta di beri makan. Tuhan, lelaki ini benar-benar lapar. Tapi ia malu untuk memberitahu Hana soal itu.
Lelaki itu melaksanakan solat subuh sendirian, karena hanya ada beberapa orang di mushola itu. Tepat saat Ruku Akbar menggigit bibir bawahnya kuat seraya memejamkan mata, menahan sakit di bagian belakang bawah tulang rusuknya. Tapi lelaki itu mencoba menguatkan diri, hingga solat selesai.
Untuk terakhir kalinya, lelaki itu menghembuskan nafas. Kemudian bangkit dan keluar dari mushola dengan langkah lemah. Akbar akan pulang, untuk mengambil obatnya dan nanti akan kembali lagi kesini.
"Assalamu'alaikum," ucapnya seraya membuka pintu ruang inap Azura. Menampakan Hana yang tengah terpaku pada layar ponselnya.
"Waalaikumsalam," jawab wanita itu tanpa menoleh.
Akbar mendekat kepada Hana yang duduk di kursi samping ranjang Azura, lalu matanya melirik gadis yang masih enggan membuka matanya seraya tersenyum miring.
"Kamu berantem ya sama Kakak kelas kamu?" tanya Hana tiba-tiba.
Akbar menoleh terkejut, bersamaan dengan Hana yang juga langsung menatapnya. "Dia sempet pingsan dan sampe sekarang belum sadar," ujar wanita itu pelan.
Lelaki itu menunduk dalam, ia mengakui kesalahannya. "Jadi viral ya, Ma?" tanya Akbar lirih.
"Papa kamu orang terkenal. Jadi wajar aja kalo berita itu jadi trending topic," jawab Hana seraya memegang tangan Akbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel's [END]
Ficção Geral"Ma, Pa... Anak lemah ini membutuhkan kalian," Dari Muhammad Akbar Alteza untuk Mama dan Papa. Akbar. Seperti namanya, Akbar memiliki hati yang besar. Semua orang menganggapnya kuat, menilainya hebat, mereka mengira bahwa Akbar adalah jelmaan Mala...