SDS | 24 |

878 56 12
                                    

Rumah baru Alda & Haidar 👆

🌦️🌦️🌦️

Waktu baru menunjukkan pukul setengah empat subuh. Sepanjang sejarah,mungkin baru kali ini Alda bisa bangun sepagi ini. Ia bangkit dari tempat tidurnya,lalu menyalakan lampu utama dan duduk duduk sebentar memulihkan kesadarannya.

Ia lupa,tadi malam pulang jam berapa. Yang pasti larut malam sekali sampai mungkin ia ketiduran di mobil dan Haidar yang membawanya sampai apartement. Sedangkan cowok itu,masih terlelap di sampingnya. Alda menatapnya cukup lama,menyisir setiap inchi wajah Haidar. Wajah halus nan lembut dengan hidung yang tak terlalu mancung di sertai bibir agak tipis kemerahan.

Mungkin saja di luar sana banyak yang mengagumi Haidar diam diam. Itu perkiraan Alda,sedangkan kenyataanya,ia tak tahu apakah Haidar di luar sana memiliki teman perempuan selain Zahra atau tidak. Jangankan teman teman Haidar yang lain,tempat kerja Haidar pun Alda tak tahu dimana.

Gadis itu beranjak,ia berjalan ke kamar mandi untuk mengecek menstruasinya. Kemarin berjalan tiga hari sudah berhenti,mungkin sekarang sudah berhenti sepenuhnya. Biasanya memang begitu,siklus menstruasi perempuan yang sudah pernah hamil dan lanjut KB akan lebih pendek dari perempuan yang masih perawan 'dalam arti belum bersuami dan mengandung'.

Selama tiga hari,Alda menahan segala mual dan pusingnya saat melihat darahnya sendiri. Jika tidak demi Haidar,ia tak akan mau membiarkan itu terjadi. Ini demi permintaan Haidar yang menginginkan anak dari dirinya.

"Eh tunggu,emang langsung jadi ya? Kalau cuma sekali ngelakuinnya? Kan dulu gue berkali kali baru jadi?". Gumamnya sendiri di kamar mandi. Alda berfikir keras,banyak juga teman temannya waktu SMA mengatakan soal hal dewasa itu. Katanya,tidak akan jadi janin kalau melakukan hubungan intim itu hanya sekali dan tidak pas masa subur.

Gadis itu menghela nafas panjang,sembari berkaca di depan wastafel. Baju tanktop hitam polos dan rambut di kuncir "hm,mungkin bisa kali ya buat godain Haidar?". Batinnya mulai usil.

Alda tersenyum evil,lalu melanjutkan aktifitas mandi besarnya sepagi ini. Ya walaupun nantinya akan mandi besar lagi. Hehe

Setelah selesai,ia naik ke tempat tidur. Lampu tetap terang seperti awal ia bangun tidur tadi. Alda pun menempelkan kepalanya di dada Haidar dan mendengar degup jantung Haidar begitu pelan dan beraturan. Tanda jika cowok itu benar benar nyenyak dengan tidurnya.

"Mas". Bisiknya pelan sembari menggelitik pusar Haidar. Cowok itu menggeliat,bukannya bangun ia malah menempelkan tangannya di kepala Alda. Seolah tak menyadari apa apa.

"Bangun!". Sambung Alda lagi dan masih dengan memasukkan jari telunjuknya ke pusar Haidar. Masih dengan reaksi yang sama,kini justru cowok itu berbalik badan,membiarkan kepala Alda tertindih oleh badannya.

"Aw aw sakit bego!". Ujar Alda mengaduh setelah berhasil menyelamatkan kepalanya.

"Buset,giliran udah kebo bisa kebo banget begini ya". Gerutu Alda sembari membenarkan rambutnya yang berantakan.

Alda tak kehabisan akal,ia mempunyai ide baru yang lebih manjur. Alda pun beraksi,dengan sigap gadis itu mencium bibir Haidar,melumatnya lembut sembari menunggu sang pemilik bibir membuka mata.

Sedangkan Haidar yang masih tertahan di alam mimpi,tiba tiba merasakan sesuatu yang dingin dengan aroma mint menyelusup ke rongga mulutnya. Bermain main di sana dengan lincah sampai akhirnya ia kehabisan nafas dan memutuskan untuk menyadarkan diri.

Saat membuka mata,pertama kali yang Haidar lihat adalah sepasang mata terpejam dan deru nafas memburu. Ia langsung konek dengan apa yang saat ini sedang terjadi. Haidar tak menolak,ia meraih punggung Alda,merengkuhnya kuat dan hap!

SUAMI DARI SURGA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang