SDS | 36 |

1.2K 73 0
                                    


🌦️🌦️🌦️

Setiap pagi, biasanya Alda melakukan aktifitas sehari harinya sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier. Sebagai wanita karier,ia menitipkan Senja di playgroub dekat rumah mereka yang hanya berjarak 500 meter dari rumah. Setelah mengantar Senja ke sekolah,ia akan melanjutkan kegiatannya di coffeshop dan memasak sebelum kedai kopinya di buka.

Ia sendiri tak tahu,kenapa dari sarjana hukum lalu tiba tiba menjadi pemilik kedai kopi. Ya begitulah takdir,kadang apa yang di usahakan jika tak sesuai takdir memang tidak bisa di tebak.

Kedai kopi itu ia rintis dari tiga tahun lalu,setelah ia lulus dari kuliah karena banyak teman kampusnya yang suka dengan kopi khas Indonesia,membuat Alda pelan pelan memperkenalkan kopi dari berbagai daerah di Indonesia ke teman kampusnya.

Hingga akhirnya,ia bisa membuka kedai kopi dengan suasana retro ala Belanda,namun menu makanan dan minumannya khas Indonesia.

Alda yang tak pandai memasak dulunya pun sekarang bisa memasak berbagai makanan khas daerah di Indonesia,dan yang menjadi menu andalan di kedai kopinya adalah 'Ayam goreng rempah'

Tapi pagi ini,ada yang beda di rumahnya. Pagi pagi sekali,Senja sudah di antar ke sekolah oleh Haidar. Ia juga tak tahu dimana Haidar tidur semalam,tapi yang jelas ia menolak Haidar tidur di rumahnya. Walau beralasan akan tidur dengan Senja.

Kini cowok itu sudah asyik memasak di dapur tanpa seijinnya. Alda yang sudah pasrah dengan perilaku Haidar pun hanya duduk santai di meja makan sembari menatapi cowok itu  begitu lihai dalam memainkan alat masaknya.

Ya,kejadian enam tahun lalu terasa terulang kembali. Alda duduk di meja makan sembari menunggu Haidar selesai membuat makanan.

Tapi bedanya,sekarang dengan perasaan yang justru terasa aneh.

Tak lama,Haidar menyuguhkan masakan yang Alda sendiri belum pernah memakannya. Ia mengerinyitkan dahi.

"Ini resep baru,cobain deh. Kalau enak,bisa buat menu baru kedai kamu". Ujarnya dengan senyum riang.

Alda benar benar heran,mengapa Haidar bertingkah seolah tidak terjadi apa apa di antara mereka?

Gadis itu tak langsung mencoba menu baru yang Haidar buat,ia justru menatap gerik Haidar yang mulai duduk di kursi depannya.

Cowok itu terlihat bernapas lega setelah berhasil melepas kaki palsunya.

"Kenapa baru sekarang?". Tanya Alda tiba tiba sembari menatap Haidar dengan tatapan menelisik.

"Baru sekarang apanya?". Jawab Haidar santai.

"Nemuin gue sama Senja. Kenapa nggak dari dulu,pas gue awal awal mau berangkat".

Mendengar pertanyaan itu,Haidar justru mengulas senyum. Ia menyempatkan mengambil sesendok tumis berisi sayuran itu dan memasukannya ke mulut Alda,tapi anehnya gadis itu juga tak menolak.

Jadi sekarang yang aneh dirinya apa sikap Alda?

"Perempuan itu susah di pahami. Kalau dia lagi marah,kesel langsung di kejar,besar kemungkinan dia bakal semakin benci sama laki laki. Dan saya jamin 100% kalau waktu itu saya nyusul Alda ke bandara,pasti Alda bakal lebih benci dengan saya. Bener nggak?". Jelasnya dengan tatapan menggoda. Dengan menaikan sebelah alisnya,menatap Alda sebegitunya,membuat Alda tersedak.

"Uhuk uhuk!",

Dengan cepat,Haidar langsung memberikan minum yang sudah tersedia di meja.

"Kalau responnya gitu,tandanya bener". Gumam Haidar pelan.

SUAMI DARI SURGA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang