SDS | 14 |

890 54 0
                                    

Sebagian hatiku telah hilang,terhanyut dalam luka luka yang menyakitkan

_Alda_

🌦️🌦️🌦️

       Di bulan selanjutnya,kehidupan Alda mulai membaik. Belajar berhijab,melakukan sholat taubat yang di bimbing oleh Haidar.Beberapa minggu kemudian,dirinya di wisuda dengan predikat cumlaude di tambah perusahaan law firm milik Kak Gege sudah memberinya surat panggilan kerja. Semua kebahagiaan ini Alda rasakan setelah dirinya benar benar belajar menerima Haidar.

     Satu fakta baru lagi,sekarang Alda tak lagi menyimpan dendam dan amarah pada kedua orang tuanya. Semua telah ia maafkan dengan lapang dada.

     Setelah acara wisuda selesai. Alda berniat menjenguk Umi yang kebetulan tak bisa hadir dalam acara wisudanya. Padahal,Papa Mama,Haidar serta kerabat dekatnya banyak yang hadir untuk ikut merayakan kebahagiaan Alda.

    Gadis itu tak habis fikir bisa meraih predikat cumlaude,mengingat bahwa dirinya pernah kekurangan nilai dan sering sekali mengambil cuti.

     Sore ini,jalanan begitu macet. Seperti biasa,kemacetan di dominasi oleh para karyawan yang baru pulang kerja,membuat Alda dan Haidar cukup lama terjebak macet.

      "Kita nggak bawa oleh oleh buat Umi?". Tanya Alda membuka percakapan kembali,setelah tadi memecahkan keheningan dengan bercerita soal masa kecilnya pada Hidar.

      "Oleh oleh apa? Kamu perempuan,yang lebih tahu soal begituan". Jawab Haidar.

      "Beli kue aja ya Mas?".

      Mendengar satu kalimat itu,Haidar langsung menoleh cepat ke arah Alda. Ia menahan senyum sembari mengangkat sebelah alisnya meminta penjelasan. Sedangkan Alda,ia tersenyum malu lalu menundukkan keplanya.

        "Saya nggak salah dengar?".

       "Em,eng-, enggak. Bukannya kata kamu,sama suami itu harus hormat,patuh,tunduk kan? Masa iya aku manggil kamu Haidar? Nggak etis rasanya". Jelas Alda sembari tersenyum tertahan.

        "Alhamdulillah,berarti ilmu rumah tangga yang saya kasih ke kamu,kamu terapkan dengan baik. MasyaAlla,Tabarakallah".

        "Yaudah,kita beli kue aja buat Umi ya? Kayaknya di depan perempatan situ ada bakery. Nanti belok aja,sambil nunggu macetnya reda".

      Haidar mengangguki ucapan Alda. Setelah bebrapa ratus meter mobil melaju merayap membelah kemacetan,mereka berdua akhirnya menyingkir dari jalan memasuki toko roti di sekitaran jalan itu.

       Masih mengenakan kebaya berwarna coklat susu,warna kesukaan Haidar dengan di padu hijab senada dan polesan make up. Alda tak malu memasuki toko roti itu.

      Mereka cukup lama memilih kue,sampai harus menelpon Umi untuk bertanya kue kesukaan Umi. Akhirnya pilihan jatuh pada Brownies kukus pisang. Tak hanya membeli brownies,Alda juga membeli beberapa kue kering untuk stok ibu mertuanya jika sedang nonton tv sendirian di rumah.

      Karena Umi berstatus janda,jadi Umi hanya di rumah sendiri bersama satu asisten rumah tangga untuk membantunya mengurus rumah dan bisnis kecil kecilan di bidang fashion muslimah.

      "Udah ini aja?". Tanya Haidar memastikan belanjaan Alda. Gadis itu pun mengangguk tersenyum.

       "Ada lagi yang mau di beli selain oleh oleh?".

      "Paling pulangnya belanja bulanan ya,kalau udah nggak macet".

       "Okay".

🌦️

SUAMI DARI SURGA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang