No cut,no revisi,no baca ulang. Author lagi capek gaes,jadi update pun sambil nahan ngantuk. Semoga ngga ada yang salah nulis yaa?
Kalau ada kesalahan dalam penulisan,atau kosa katanya kebalik,mohon di maklumi.Happy reading!
🌦️🌦️🌦️
"Assalamualaikum". Salam Alda sembari melepas helsnya dan melemparnya asal. Haidar yang sedang duduk santai di sofa menoleh sekilas,lalu kembali fokus pada Al Qur'annya.
"Waalaikumsalam". Jawabnya kemudian setelah menyelesaikan bacaanya satu ayat.
"Taruh di rak sepatu Alda,jangan sembarangan gitu. Saya capek beresinnya".
Alda berhenti mematung,menatap Haidar dan helsnya bergantian. "Bukannya cleaning servis yang beresin? Biasanya juga gitu kan?". Jawab Alda sembari menaruh helsnya asal di rak sepatu.
"Saya berhenti pakai cleaning servis Al".
Alda beranjak,ia meleparkan tubuhnya ke sofa di samping Haidar. "Huft!". Keluhnya capek.
"Kenapa di berhentiin sih? Kita berdua sibuk tau".
"Ya sayang uangnya Al,sebulan 1.5 jt".
"Kan gue yang bayar,repot bener deh. Besok panggil aja,gue yang nanggung". Selak Alda mulai kesal.
Namun ekspresi Haidar berubah seketika. Cowok itu menutup Al Qur'annya dan menaruhnya di rak atas tv. Menyadari bahwa ucapannya terlihat menyinggung Haidar,Alda ikut bangkit. Ia langsung merengkuh lengan Haidar dengan cepat.
"Maaf ya,nggak bermaksud apa apa Mas. Gue-,eh aku maksutnya. Aku nggak berniat merendahkan kamu. Ya,aku fikir kita sama sama sibuk,kamu sibuk aku sibuk,nggak ada waktu buat beresin apartement juga kan? Toh buat apa sih kita nyari uang kalau nggak buat menuhin kehidupan kita dan nyenengin diri kita? Yang penting,kamu ngasih aku uang nafkah buat biaya makan kita sehari hari. Selebihnya aku bantu kamu,masalah cleaning servis,listrik,air. Kan kamu kuliah juga,nanti deh kalau kamu udah lulus,semuanya kamu yang urus". Jelas Alda dengan nada lembut. Haidar menghela nafas panjang sembari berusaha mengulas senyum. Ia meraih tangan Alda dan menggenggamnya.
"Sebenarnya,saya ada hadiah buat Alda". Ujarnya bahagia.
"Apa?!". Tanya Alda dengan sorot mata semangat,gadis itu mengeluarkan ekspresi begitu lucu yang membuat Haidar seketika melupakan rasa sakit hatinya atas perkataan Alda tadi.
"Nanti habis kita dinner ya?".
Alda menepuk jidat "oh iya! Kita mau dinner ya? Kamu udah mandi? Aku mandi dulu ya?".
Belum sampai menjawab,Alda sudah melenggang pergi ke kamar mandi meninggalkan Haidar.
"Alda nanti pakai gamis dari saya ya?". Pinta Haidar dengan suara agak keras,takut Alda yang di kamar mandi tidak mendengar.
"Iya,ambilin dong! Setrikain sekalian!". Jawab gadis itu dari dalam kamar mandi.
"Nyuruh suami itu dosa Al".
"Tolong Mas Haidar yang ganteng!".
Haidar mengulas senyum sembari menggelengkan kepala pelan. Ia berfikir,kadang Alda itu begitu dewasa untuk perempuan seusianya. Kadang juga begitu kekanak kanakan saat emosinya sedang memuncak. Tapi kadang juga begitu menggemaskan seperti anak kecil saat hatinya sedang dalam keadaan baik seperti ini.
Haidar tak menolak,ia langsung mencari baju gamis Alda yang ia beri waktu menikah. Gamis set berwarna pastel, pasti cocok di kulit Alda. Apalagi Haidar belum pernah melihat Alda memakai gamis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI DARI SURGA (TAMAT)
عشوائيMAAF CHAPTERNYA KE-ACAK Perjuangan Haidar meluluhkan hati Alda membutuhkan kesabaran ekstra. Bukan karena alasan ia menikahi perempuan yang empat tahun lebih tua darinya. Tapi ini sebuah amanah,yang harus ia laksanakn meskipun membuatnya haru...