SDS | 31 |

984 62 2
                                    

Sambil dengerin ini 👆 ya!

🌦️🌦️🌦️

Langkah Haidar terhenti saat melihat Haikal keluar dari lift. Untuk apa Kakaknya datang ke apartement? Tanpa ragu,ia pun menghadang Haikal yang baru saja mengetahui keberadaanya.

Haidar pun menahan dada Haikal agar cowok itu berhenti.

"Kakak ngapain di sini?". Tanya Haidar curiga.

"Pacar gue,dia nggak bales chat gue,makanya gue samperin. Takut dia kenapa kenapa". Jawabnya santai. Haidar yang mendengar itu membulatkan mata sempurna. Seketika teringat ucapan Alda tadi.

"Kita udah selesai sejak dia di kabarkan meninggal. Kalau dia balik dan mikir hubungan kita masih ada,dianya aja yang bermasalah. Kalau aku sih bodo amat".

"Dia istri aku Kak,jadi tolong ya jangan ganggu Alda lagi". Pinta Haidar masih dengan suara santai. Namun Haidar justru menyunggingkan senyum sinis,ia melepas tangan Haidar dari dadanya.

"Itu kan salah lo,kenapa lo ngambil yang bukan hak lo? Gue minta lo jagain Alda dari jauh,selama gue masa rehab sama pemulihan diri. Kenapa lo jadi ada rasa sama dia? Dan lo bohong kalau gue meninggal,adik macam apa lo?".

"Bukan aku yang mau,tapi Papa sama Umi. Mereka sepakat buat jauhin Kakak dari dunia Kakak,karena nggak ingin Kakak lebih buruk dari itu. Kalau masalah Alda,aku nggak bisa nahan buat nggak suka sama dia. Dia gadis lemah,rapuh,dia perlu orang yang bisa jagain dia,bukan ngerusak dia". Kini ucapan Haidar bernada menekan,dadanya kembang kempis menahan emosi,begitu juga Haikal.

Cowok itu memegang kedua bahu Haidar sembari tetap tersenyum meremehkan,menatap Haidar dari atas sampai bawah.

"Yakin lo bisa jagain Alda?".

Setelah itu,Haikal tetap berlalu pergi ke apartement Alda. Haidar yang melihat kepergian Kakaknya itu tak tinggal diam,ia langsung menyusul Haikal walau dengan langkah kaki yang belum terbiasa menggunakan alat bantu.

🌦️

Bugh!

Pukulan itu terdengar nyeri di telinga saat Haidar berhasil meraih kerah baju Haikal dari belakang. Cowok itu jatuh tersungkur akibat pukulan keras tanpa aba aba dari Haidar.

"Udah gue bilang jangan gangguin istri gue bangsat!". Sentak Haidar meledak.

Wajah cowok itu memerah,matanya melotot dengan dada kembang kempis tak beraturan.

Haikal tak mau kalah,ia langsung bangkit dan meraih tongkat bantu jalan Haidar. Namun dengan sigap,Haidar mempertahankan alat bantu jalannya dan justru mengayunkannya ke perut Haikal.

"Dengan cara kayak gini lo minta Alda balik sama lo?! Ngejatuhin mental dia dan ngingetin dia di masalalunya yang begitu kelam?! Lo baik aja dia belum tentu mau Kak! Apalagi lo bajingan kayak gini! Kelakuan lo masih sama aja kayak dulu!". Teriak Haidar dengan nafas menggebu.

Ia melirik Alda,gadis itu duduk meringkuk di lantai dengan dua kancing baju yang sudah terlepas. Rambutnya berantakan dengan air mata yang sudah keluar deras dari pelupuk matanya.

Haidar menghembuskan nafas panjang,lalu duduk di sofa sembari menatap Haikal yang lemah tak berdaya di lantai. "Kalau lo mau Alda,lo sabar. Gue bakal ngembaliin dia sesuai perjanjian kita,gue bakal ceraikan dia setelah anak gue lahir. Tapi itu juga butuh waktu Kak". Ujarnya lemah.

SUAMI DARI SURGA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang