🌦️🌦️🌦️
"Ada paket buat lo Al". Ucap Nindy,teman sekelas Alda sekaligus teman dugem saat di club. Alda mengerinyit,menerima kotak yang masih terbungkus lakban tersebut. Alda pun membolak balik paket tersebut,tapi tak menemukan nama pengirimnya. Ia hanya melihat nama penerimanya saja.
Memang sudah biasa mengirim paket ke kampus jika alamat rumah mereka di rasa sulit di jelaskan atau tempatnya terlalu terpencil di dalam gang. Biasanya mahasiswa mencantumkan alamat kampus agar lebih memudahkan kurir paket.
Entah apa isi paket itu,tapi cukup besar dan membuat Alda harus meminjam cutter di ibu kantin untuk membuka paket tersebut. Di bantu Nindy,akhirnya paket itu terbuka.
Beberapa box berisi hijab yang di bungkus rapi berwana warni serta gamis gamis yang terbungkus cantik juga membuat Alda terperangah. Sedangkan Nindy,tersenyum antusias. Entah tersenyum mengejek atau tersenyum spechless saat melihatnya.
"Sejak kapan lo beli gamis sama hijab Al?". Tanya Nindy serius sembari menahan senyum. "Lo mau hijrah ya? Alhamdulillah deh gue dukung,kalau lo mau vakum dugem kabar kabar gue ya,gue juga ikut vakum". Lanjutnya dengan semangat.
Alda tersadar dari keterkejutannya,lalu menoyor kepala Nindy sampai gadis itu hampir jatuh. "Sekata kata lo! Mana ada sejarahnya Alda hijrah? Dugem is my life,bagian dari Haikal yang nggak akan gue hilangkan sampai kapanpun". Jelas Alda penuh penekanan. Hal itu langsung membuat Nindy terdiam,candaanya ternyata tak bisa membuat gadis dingin itu mencair. Alda tetaplah Alda yang acuh dan nggak bisa move on dari Haikal.
"Yaudah si,selow aja". Ujar Nindy kesal. Menyadari bahwa tindakannya berlebihan,gadis itu langsung memeluk Nindy sembari meminta maaf.
"Maaf ya,nggak sengaja. Kebawa emosi gue Nin". Terangnya menyesal. Nindy pun mengangguk memaklumi,jika sudah soal Haikal,Alda tak akan terkalahkan. Ia akan menjadi perempuan egois pada umumnya,bahkan lebih egois dari siapapun.
Haikal telah membuat Alda berubah. Nindy sendiri teman sebangku Alda dari SMA yang melihat perjalanan hidup Alda memang tak mudah. Melihat Alda sempat depresi,sampai beberapa bulan tidak masuk sekolah dan menjadi gadis pemurung dan tertutup saat sepeninggal Haikal membuat Nindy tak tega . Lalu tiba tiba liar dan doyan keluar malam,membuat Nindy menemani Alda selalu walau itu bukanlah jalan yang benar.
Tapi Nindy akui,bahwa Haikal membawa pengaruh besar bagi perubahan diri Alda sekarang. Entah apa yang membuat Alda begitu tidak bisa melupakan Haikal,tapi Nindy yakin ada sesuatu yang Alda sembunyikan dan ini berkaitan dengan Haikal.
"Move on lah Al,Haikal cuma hidup di masalalu lo. Sekarang lo udah ada di masa depan. Sampai kapan lo larut dalam kematian Haikal?".
"Haikal nggak kemana mana,tetap di hati gue sampai kapanpun dan nggak akan tergantikan". Jawabnya dingin,masih sembari sibuk memilah milah paket tersebut.
Alda kemudian pamit ke parkiran duluan untuk menaruh paket tersebut kedalam mobil. Tapi sebelum itu,ia mengambil amplop surat yang di selipkan dalam tumpukan box itu. Ia akan baca nanti saat di kelas.
🌦️
Sebaris kata maaf tak akan menghilangkan rasa bersalah saya karena telah menggendongmu subuh tadi. . .
Maaf,tanpa ijin saya menyentuh kamu..
Dan tolong,jaga dirimu untuk dirimu sendiri walau kamu belum mampu menjaga dirimu untuk saya agar saya terhindar dari api neraka
Karena saya belum mampu membimbingmu dengan baikAlda melipat keras itu,pikirannya mengawang pada wajah teduh Haidar. Ternyata cowok itu yang memberikannya hijab dan gamis? Jadi dia ingin dirinya berhijab? Menutup aurat?

KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI DARI SURGA (TAMAT)
SonstigesMAAF CHAPTERNYA KE-ACAK Perjuangan Haidar meluluhkan hati Alda membutuhkan kesabaran ekstra. Bukan karena alasan ia menikahi perempuan yang empat tahun lebih tua darinya. Tapi ini sebuah amanah,yang harus ia laksanakn meskipun membuatnya haru...