SDS | 19 |

959 61 5
                                        

🌦️🌦️🌦️

Perhatian!!
Part ini 18+, di bawah itu bikin KTP dulu biar legal bacanya,okee!!

.

Alda mengambil dress asal,lalu cepat cepat memakainya. Gadis itu berjalan keluar kamar sembari mengambil tas slempang yang ada di meja ruang tamu. Haidar yang melihat Alda begitu seksi dengan dress selutut tanpa lengan membulatkan matanya sempurna. Cepat cepat ia menarik tangan Alda sebelum gadis itu berhasil keluar dari apartement.

"Mau kemana pakai pakaian kayak gini?". Tanyanya mulai tidak sabar.

Alda melirik tangan Haidar yang bertengger di lengannya dengan sinis. "Ke club,clubing sama Nindy. Kenapa?".

Mendengar kalimat yang baru saja ia lontarkan,Alda yakin bahwa Haidar akan marah. Cowok itu tidak akan sabar jika terus terusan menghandapi sikap labilnya.

"Lo nggak suka? Talak aja gue". Lanjut Alda mantap.

Haidar tak menjawab,ia justru melepas cengkraman tangannya di lengan Alda. Cowok itu menghela nafas,lalu duduk kembali di sofa. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam,namun istrinya justru ingin pergi ke club. Hati suami mana yang nggak sakit?

"Silahkan". Jawabnya lirih. Alda spechless mendengar jawaban Haidar,tapi tak lama,kesadarannya kembali dan mulai berjalan ke arah pintu.

"Ini adalah konsekuensi yang harus saya tanggung. Saya gagal mendidik dan menjaga kamu,makan saya harus siap mempertanggung jawabkan segala tindakan buruk istri saya di hadapan Allah nanti".

Kalimat itu sukses membuat Alda menghentikan gerakan tangannya membuka gagang pintu itu. Dirinya mematung setelah mendengar ucapan Haidar barusan.

"Maksut lo apa?!". Tanya Alda berbalik badan.

"Alda sudah 23 tahun,pasti Alda sudah paham kan konsekuensinya hidup di dunia ini. Semua ada pertanggungjawabannya,termasuk sekarang. Saat Alda keluar dari pintu rumah ini tanpa menggunakan hijab".

"Bodo amat! Gue pergi!". Jawab cewek itu tak sambar lalu membuka pintu dan menutupnya kembali dengan kasar.

Haidar menghela nafas berat sembari mengusap wajahnya kasar,hatinya semrawut saat ini. Rasa bersalah karena membohongi Alda tidak ada apa apanya di banding rasa sakit hatinya saat mendengar Alda pernah mengandung.

Gadis belia yang masih belasan tahun berstatus mengandung? Padahal Mama dan Papa mertuanya belum tentu tahu soal hal ini. Sedangkan saat di tanya lagi,apa maksut Alda berkata kalau Haikal yang membunuh janinnya pun tak di jelaskan lebih detail oleh gadis itu.

"Ya Allah,maafkan segala perbuatan Kakak dan istri hamba". Gumam Haidar pelan sembari membungkung menutup wajahnya.

🌦️

Suara dentuman musik menggema di ruangan gelap gemerlap penuh kepulan asap rokok itu. Kini Alda sudah berpindah tempat ke club. Gadis itu benar benar datang ke club tanpa mengenakan hijab. Ia sendiri sebenarnya agak risih karena merasa sudah terbiasa memakai hijab,namun kini ia lepas lagi.

Rasa kecewa telah menuntunnya pada pelampiasan terindah. Walaupun itu salah,namun rasanya jika sedang bersedih terus pergi ke bar itu akan membuat kondisinya jauh lebih baik. Tidak di pungkiri juga,selama enam tahun,bar adalah tempat favoritnya daripada rumah.

Alda sendiri sudah mengirim pesan ke Nindy untuk datang ke bar biasa mereka nongkrong,namun sampai sekarang tak ada balasan pesan dari Nindy.

SUAMI DARI SURGA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang