Pondok kecil di pinggiran aliran kecil sungai berdiri dengan kokoh. Dari atap terlihat cerobong masih mengepulkan sisa asap kecil. Teras rumah sangat sempit, sebuah kursi panjang terletak di bawah jendela bagian kanan. Pada bagian kirinya, sebuah sepeda terikat pada pilar kayu yang menyangga atap rumah. Halaman samping rumah terdapat sebuah rak kayu bakar yang setengah kosong. Ada tunggul pohon yang ditancapi kapak, potongan kayu bakar yang dibelah berserakan di sekitarnya. Dari segi mana pun, rumah ini belum lama ditinggalkan. Meski begitu, sudah dua kali Mingyu mengetuk pintu rumah tapi tak ada sahutan dari dalam. Jendela ditutupi oleh tirai rajutan yang cukup kuat menyembunyikan aktivitas di dalam rumah. Tinggal jauh dari rumah tetangga dan punya tirai jendela yang rapat cukup memberi pesan keras bahwa mereka tidak mau diganggu.
Wonwoo dan Mingyu sepakat jika ada orang di dalam. Suara langkah kaki di atas lantai kayu cukup mudah dideteksi. Terlebih ketika pendengaranmu bahkan bisa menangkap suara di bawah 20 desibel.
"Berapa anggota keluarga mereka?" tanya Wonwoo.
"Ada 8 orang dari sensus terakhir. Rumah utama mereka di sebelah sana, tidak sampai 5 menit berjalan kaki. Tapi berkunjung langsung ke sana agak tidak sopan."
"Oh, ya? Mengapa?"
"Bahkan ada beberapa aturan yang sebaiknya kau turuti tanpa mempertanyainya, Wonwoo."
"Tidak ada aturan seperti itu, Mingyu. Ayo."
Tepat ketika Wonwoo menurunkan sepatunya pada undakan pertama teras rumah itu, pintu di belakang terbuka.
Mereka berdua menoleh ke belakang, melalui celah kecil pintu yang terbuka seseorang mengintip keluar dengan mata tajam. "Ayo bicara," kata orang itu.
Wonwoo membalikkan badan, dia memandangi figur itu dengan banyak prasangka. Dia seolah pernah bertemu dengannya. Tingginya kelihatan tidak jauh berbeda dari Na Hyun, tapi hibrida anjing ini jelas-jelas sudah cukup tua dari usia yang dia tunjukkan—seorang anak remaja.
"Apa kau shape-shifter?" tanya Wonwoo.
Anak itu memandangi Wonwoo dari atas hingga ke bawah, dia mundur dengan tangan yang masih mencengkram gagang pintu. "Bukan. Ada perlu apa dua orang vampir ke wilayah hibrida?"
Wonwoo naik ke atas teras lagi. "Beberapa pertanyaan tentang kasus di kota. Aku penyidik yang ditunjuk untuk bekerja sama dengan Detektif Choi, jika kau menonton berita kau tahu siapa dia."
"Apa yang membuatmu berpikir aku mau bicara denganmu?"
"Siapa namamu?"
"Jeon Jeongkuk, tunggu dulu..." Jeongkuk mengangkat satu tangan, kedua matanya terpejam dengan wajah yang menghadap ke samping. Dia mengigit bibirnya kuat."apa yang kaulakukan, menggunakan sihir padaku?"
Wonwoo mengalihkan pandangan kepada Mingyu,"sihir?" dia mengulangi,"mana mungkin."
"Berani-beraninya kau—"
Mingyu menahan Jeongkuk dengan satu lengannya,"Kami bermaksud baik. Bisa kita bicara di dalam sambil duduk?"
Jeongkuk menghela nafas berat, dia menggeser badan mempersilakan dua orang itu untuk masuk. Di bagian dalam rumah terasa suasana nyaman dan hangat. Perapian sudah dimatikan, tetapi rasa hangat masih mengelilingi atmosfer ruangan itu. Dua buah sofa bersebelahan ada di samping pintu masuk, tidak berbeda jauh dari rumah Wonwoo. Jeongkuk adalah bagian dari kawanan hibrida, dia meninggalkan banyak jejak identitasnya di rumah ini jika Wonwoo menggunakan indera penciumannya untuk mengevaluasi. Melalui ilmu deduksi, yang dia ketahui dari apa yang dipajang di dinding, tata perabotan, dan berbagai barang di atas meja menunjukkan jika Jeongkuk kebanyakan menghabiskan waktu sendirian di rumah ini. Ruang tamu ini sekaligus dapur. Ada lemari pendingin kecil di sudut konter, peralatan masak sederhana dan kompor berbahan kayu bakar. Meja makan terlihat kosong, dua buah kursi yang berhadapan di sisi-sisinya. Sesuatu yang mengganggu Wonwoo tersampir di salah satu kursi adalah jas dari SMA yang sama seperti Na Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WINTER | JEON WONWOO
FanfictionWonwoo selalu dapat diraih Na Hyun asalkan dia mengulurkan tangan. Suatu hari, Wonwoo sejauh bentangan samudra walau masih ada di ujung jarinya. *** Wonwoo memiliki rahasia kelahiran yang tidak dia bicarakan. Saat seorang bangsawan Kerajaan Hemoria...