Chapter 21

17 2 0
                                    

Na Hyun tidak mengenal seluruh wilayah kerajaan, namun dia cukup tahu mengenai beberapa tempat yang harus dia ingat baik-baik. Salah satunya adalah berhektar-hektar hutan yang menempati halaman belakang istana. Deep Wood. Terletak tepat di bagian tengah pulau dan merupakan tempat tak terjamah yang tidak boleh dimasuki sembarangan.

Na Hyun dan hutan adalah dua elemen yang tidak terpisahkan. Dua elemen yang juga merupakan larangan pertama Wonwoo. Na Hyun bermimpi buruk tentang hutan, dia berlarian dan jatuh terluka di hutan. Joe dan Na Hyun berburu di hutan hingga petang dan lupa jalan pulang. Berulang kali bertemu binatang buas, dan berkali-kali terjebak di atas pohon untuk menghindar bahaya.

Yoori meliriknya, apapun yang tadi digunakan untuk menutup mulut Na Hyun kini sudah diangkatnya. Na Hyun yakin dia dalam masalah besar sekarang. Dia baru saja membiarkan dirinya diculik oleh teman SMA-nya yang bahkan seharusnya tidak berada di sini. Kuda menarik kereta yang membawa mereka berdua hingga ke tengah hutan, setidaknya itulah yang Na Hyun rasakan karena mereka telah berhenti setelah cukup lama memasuki hutan. Tempat ini juga mendapat jatah cahaya bulan yang cukup banyak. Na Hyun turun, dia mengeratkan jubah bulunya karena udara dingin. "Kita ada di dalam Deep Wood."

"Apa yang kau ketahui tentang Deep Wood?" tanya Yoori.

Na Hyun memutar bola matanya,"Kalau aku seharusnya tidak boleh ada di sini, begitu juga denganmu!"

Yoori menunjuk ke arah pohon besar di depan mereka. Ia mengikat tali kuda pada pohon terdekat, setelah itu bergabung dengan Na Hyun di sebelahnya. "Kalau begitu, kau tahu tentang pohon Rowan ini?" tanyanya.

Na Hyun mengangkat pundaknya,"Dengar, aku tidak tahu apapun tentang sihir. Kutebak kau adalah penyihir karena kau ada di sini sekarang, semua orang di sekitarku belakangan suka sekali membuka rahasia identitas asli mereka, itu bahkan tidak lagi membuatku terkejut. Tapi, aku benar-benar ingin kau mengerti bahwa apapun yang kau dan orang-orang itu mau, aku tidak tahu apa-apa!"

"Bagus. Jangan berikan pada mereka." Yoori tersenyum puas.

"Apa?"

"Apa yang kau lihat?" Yoori mengelilingi pohon Rowan di depan mereka. Na Hyun mengamatinya lagi, dia gagal untuk tidak merasa terkejut kali ini. "Teman dari sekolah kelihatannya mulai sinting."

"Tadi malam, apa yang kau lihat?"

Na Hyun mengantup bibirnya. Pohon Rowan berbuah beri yang biasa di makan oleh burung-burung, tetapi manusia juga bisa memakannya meski rasanya terasa asam. Mungkin jika situasinya sedikit berbeda, Na Hyun akan mengumpulkannya untuk dibuat selai. Brenda pernah membuatkannya selai dari buah-buah beri yang Na Hyun dan Joe kumpulkan selama mereka berburu. Na Hyun sedang mengalihkan perhatian dirinya sendiri. Perkataan Yoohyun mulai memasuki kepalanya. Jika Yoori bisa mengetahui bahwa dia melihat sesuatu, mungkin Yoori memang penyihir dan itupun juga bisa berarti Na Hyun adalah penyihir sungguhan. Itulah yang mungkin membuat Yoori mengetahuinya.

"Penglihatanmu itu penting, sekarang beritahu aku, apa itu buruk?"

"Apa yang kaubicarakan?" balas Na Hyun. Ia tidak mau menyerah dengan cepat.

Yoori menaikkan kedua alisnya,"Sepertinya buruk. Kau menolak untuk menjawab."

Sialan. Dia bagus juga.

Na Hyun mengamati tanah basah di bawah sepatunya. Sebentar lagi musim semi datang. Ia penasaran bagaimana halaman di samping rumah akan terlihat jika musim dingin berlalu. Mungkin dia bisa piknik sambil membaca buku, atau berenang di danau di sisi lain hutan. Rumah. Na Hyun rindu rumah. "Aku harus kembali. Aku tidak seharusnya ada di sini."

"Kau sudah mendengar tentang Deep Wood. Kemarilah."

Yoori mendatanginya, membawanya ke arah pohon Rowan itu dan mendorongnya hingga bersandar di badan pohon. "Tempat apa ini?"

THE WINTER | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang