Chapter 24

20 2 0
                                    

Ada banyak energi berkeliaran di mana-mana. Wonwoo merasakannya mulai mengganggu kesetimbangan dunia, merasuki individu, di bawa angin ke berbagai tempat. Hemoria berada di bawah perlindungannya dan Duchess Adriana selama dua minggu ini. Mereka berdua rutin memperbaharui dinding sihir tanpa sepengetahuan Senat.

Orang bilang apapun yang dilakukan dibalik tirai pastilah tindak buruk, tetapi Wonwoo sedang memperbaiki dunianya.

Waktu yang digunakan Wonwoo memperhatikan peta digital di depannya sudah terlampau lama. Setiap titik yang berkedip menandakan daerah yang mengalami kerusakan fatal. Dari Samudra Pasifik, gelombang besar sedang menuju negara-negara di pesisir benua mengirim lebih banyak air. Dia mungkin berdiri tanpa merasakannya langsung. Wonwoo berdiri jauh dari mereka semua, tidak merasakan kejadiannya di sana tetapi dia terus memperhatikan perkiraan jiwa yang berjatuhan. Itu membuatnya cemas sejak tadi.

Di belakang, ruang komando utama kerajaan mendapatkan banyak laporan dari kapal Angkatan Laut mereka yang tersebar di seluruh dunia.

Perintahnya yang pertama dalam menangani semua kejadian mendadak itu sangat jelas; selamatkan sebanyak yang bisa diselamatkan. Pesawat, kapal, dan truk-truk yang membawa bala bantuan silih berganti memasuki negara-negara di bawah perlindungan Kerajaan, maupun negara di sekitarnya. Itu baru minggu pertama. Apa yang datang minggu berikut dan seterusnya bukan kabar baik. Rakyat-rakyat yang mengungsi lama-kelamaan menjadi beban di negara yang menerima mereka dan mulai menimbulkan persiteruan di antara pihak-pihak yang menerima mereka.

Wonwoo tidak meninggalkan ruang komando berhari-hari, hingga Mingyu memberitahunya jika Na Hyun telah siuman dan Wonwoo segera mendatanginya.

Gadis itu lebih kurus dari terakhir kali Wonwoo melihatnya dalam keadaan sadar. Selama beberapa minggu, Na Hyun dirawat oleh para Dayang Bulan hingga sekarang. Selama itu juga, Wonwoo mendengarkan keributan di kiri dan kanannya pada meja rapat di ruang komando kemudian duduk dalam keheningan di samping Na Hyun.

Saat Wonwoo kira hanya akan ada hari yang baik setelah ini, ada hal menggemparkan baru yang mengambil giliran untuk tampil. Sebuah pamflet. Pamflet itu berupa kertas berukuran sedang yang berisi tulisan-tulisan yang sepintas tidak terlihat serius, namun mengikuti tiap kata yang tertulis menggiring orang untuk memperhatikan sekitarnya dan mulai tunjuk jari.

Tulisan itu mengindikasikan bahwa seorang penyihir telah melanggar kejahatan besar dan vampir sedang melindungi mereka.

"Kita tidak boleh membiarkan rumor ini berlanjut. Adriana, cepat buat pernyataan yang menyanggah salah satu anak buahmu berani melakukan ini!" Duke Edward menepuk meja dengan telapaknya.

"Tentu saja tidak ada penyihir yang berani melakukan ini semua, itu sudah jelas dan tidak seharusnya pernyataan resmi sampai harus dibuat!" Adriana membalasnya dengan perasaan tersinggung.

Wonwoo melirik ke arah Duchess Adriana yang masih mempertahankan wajah tanpa celah beliau, memuji betapa pandainya wanita itu memenuhi permintananya untuk tutup mulut. Hal tersebut juga membuat Wonwoo lebih khawatir lagi tentang berapa banyak rahasia yang wanita itu bisa simpan tanpa pernah membuatnya sempat mempertanyakan kesetiaan beliau.

"Apa tidak ada seorang pun yang sudah membuat kontak dengan pihak mereka?" tanya Wonwoo mencoba mencari solusi lain.

Theodore di sebelah ayahnya duduk tegak,"Belum. Meski mereka terus dibicarakan, tidak ada satupun individu yang diduga bersekongkol tahu siapa mereka."

Peta digital di belakang mereka membuat peringatan yang membunyikan alarm. Theodore bangkit berdiri dari kursinya,"Kapal selam asing terdeteksi di dekat teluk."

Edward berwajah pucat untuk pertama kalinya sepanjang Wonwoo mengenal beliau,"Itu deklarasi. Tidak ada armada bersenjata yang diperbolehkan mendekati pulau ini."

THE WINTER | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang