Chapter 9

18 4 0
                                    

Choi Yuna membawa tiga buah kopi ke ruang rapat, namun ketika dia membuka pintu dia lupa dengan siapa dia mengadakan rapat. Yuna meletakkan kopinya dengan canggung, kemudian beralih mengikat rambutnya di belakang. "Bisa jelaskan kenapa ada anak SMA di sini? Seingatku kau bilang adikmu perempuan, bukan laki-laki."

Wonwoo meminta akses penuh kuasa di kantor ini, Yuna pikir itu artinya Wonwoo ingin melihat database atau riyawat berkas kasus terdahulu bukannya membawanya seseorang seenaknya ke kantor polisi. Terlebih seorang remaja.

"Ini Jeon Jeongkuk. Dia seorang hibrida."

Penjelasan singkat itu tidak memberitahunya apapun. Yuna memperhatikan Jeongkuk sekali lagi. Anak itu mengenakan seragam SMA di dekat sini dan memegang ponsel yang mengeluarkan suara-suara dari gim yang dia mainkan. Sangat tidak memedulikan orang dewasa di hadapannya sama sekali, tipikal anak remaja. "Rumahmu di dekat hutan di Seongbuk-dong, bukan? Hei, dik, kakakmu yang lain mana? Apa mereka sibuk sekali?"

"'Dik' ini sudah punya informasi yang kalian tidak bisa dapatkan bahkan setelah tiga bulan berlalu." Jeongkuk menyimpan ponselnya ke dalam kantong, dia melirik Wonwoo sebentar sebelum pergi menuju papan presentasi yang menampilkan peta Seoul yang diambil dari satelit. Jeongkuk mengambil paku kertas di bawah papan tulis lalu melihat-lihat area hutan yang berada di daerah perbatasan Seoul, Taman Nasional Bukhan. "Seharusnya di sekitar sini, kami mengikutinya sampai pinggiran perbatasan. Beberapa hari kami kehilangan jejaknya. Apa dia tahu hibrida penyendiri tidak punya bau?" Jeongkuk bertanya tanpa berbalik.

"Ya, aku tahu," jawab Yuna.

"Bagus. Kami mengikutinya tidak jauh dari TKP. Ada satu malam dia gagal mengikuti korban, wanita beruntung, suaminya menjemputnya tepat waktu. Kami harus menjaga jarak, menyebar diri. Aku mengawasi dari atas gedung KX." Jeongkuk meletakkan pin lain di daerah perkotaan. Lalu menyebar pin lain untuk lokasi kakak-kakaknya yang lain.

Yuna melirik ke arah Wonwoo dengan alis tertaut, Wonwoo mengisyaratkan ke arah Jeongkuk meminta Yuna untuk membiarkannya menjelaskan.

"Hari pertama mengikutinya kami harus membiarkannya lolos untuk mengurangi kecurigaan. Hari kedua, Ketua kami mencoba mendaki Gunung Bukhan. Dia melihat gua di dekat lereng. Setelah itu kami bergantian mengawasinya. Pola makan sampai jam kamar mandinya, kami punya semuanya. Ada pertanyaan?" Jeongkuk berbalik, dia menarik kursi dan duduk kembali di sana.

"Kau tidak bilang dia siapa. Apa kalian tidak tahu?" tanya Yuna.

"Dia tidak pernah kembali ke formasi manusianya."

"Apa itu mungkin?" Yuna beralih kepada Wonwoo.

Wonwoo menumpu rahang pada kepalan tangan,"Memungkinkan, beberapa hibrida memutuskan untuk menjadi hermit setelah perang usai. Mereka memutus hubungan dengan dunia dan tinggal dalam formasi binatang mereka."

"Jika itu terjadi, bagaimana hukuman yang akan dia dapatkan?"

"Hukum Internasional Tiga Klan Pasal 14 Ayat 1 menyatakan kejahatan yang dilakukan di bawah kondisi formasi non manusia harus diadili berdasarkan formasi manusianya. Jika dia menolak kembali ke tubuh manusianya, hukumannya akan lebih berat lagi. Tapi melihat kondisi sentimen publik, aku yakin mereka akan membawa Ayat 2 dari pasal itu. Yang bisa membawanya dituduh tanpa pertimbangan HAM karena melibatkan teror kepada klan lain. Kemungkinan Hakim akan memutuskan hukuman mati seperti penyerangan hewan lainnya."

"Pengadilan internasional? Kalau begitu aku harus melepaskan kasus ini ke PBB?"

"Tidak," jawab Wonwoo. "Kasus ini akan diserahkan padaku. Aku yang dipekerjakan SekJen Lee untuk kasus ini. Dengan begitu, jika hukuman yang didapatkannya tidak memuaskan publik. Aku yang akan salah."

THE WINTER | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang