Chapter 28

24 3 0
                                    

Biasanya Na Hyun menyukai hari Sabtu karena dia akan belajar bersama Seo Won, bukannya duduk bersama Louisa sambil membaca buku hukum Hemoria dan memainkan kuis setiap 15 menit sekali. Kemarin, Davin dan Albert membuatnya harus merasa tidak nyaman pada teman-teman satu kelompoknya karena mereka tidak meninggalkannya sepanjang waktu. Usulan salah seorang dari anggota kelompok untuk mengerjakan tugas di taman kota dinilai Davin terlalu beresiko. Anak-anak itu berwajah pucat selama satu jam waktu yang mereka habiskan di sana. Na Hyun berharap dia bisa melupakan kejadian kemarin itu sempat terjadi.

Seo Won sulit sekali dihubungi. Jeongkuk memberitahunya jika di rumah, mereka hanya menggunakan satu ponsel bersama. Itu terdengar mustahil, tetapi buktinya pesan singkat Na Hyun baru dibalas setelah seharian diabaikan. Seo Won memberi instruksi agar dia langsung menunggu di hutan.

Mobil berhenti di depan rumah, Davin memberi isyarat pada Na Hyun untuk menunggu di dalam sementara dia dan Albert turun. Di luar sana terlihat seseorang tengah berdiri di pelataran. Na Hyun mencoba mengenali wajah oriental itu.

"Lady Giselle." Na Hyun turun dari mobil, dia mempercepat langkah kemudian membuat gestur yang tidak pernah terpikir akan dia lakukan seumur hidupnya. Na Hyun memberinya pelukan hangat. Giselle tersenyum menyambutnya, mereka bertingkah seperti dua orang yang sudah kenal puluhan tahun. "Wonwoo memberitahuku kita akan berlatih bersama. Agak membosankan hanya berdua saja di hutan bersama Seo Won."

Perkataan Na Hyun sedikit mengejutkan Giselle. Sejenak Na Hyun melupakan fakta Giselle yang merupakan penduduk Hemoria tulen yang menjunjung tinggi penguasa mereka.

"Kurasa Seo Won akan menyukaimu, kudengar kau paling berbakat di antara penyihir di Kuil Bulan."

"Saya senang akhirnya bisa bertemu kembali. Saya juga punya banyak hal untuk dipelajari dari The Mother, juga dari kamu."

Na Hyun ingin bilang agar Giselle bersiap untuk kecewa, tapi dia membiarkan gadis itu melihatnya sendiri nanti. Sebelum pergi ke hutan, Na Hyun mengganti pakaiannya. Davin dan Albert telah mengerti untuk tidak mengikutinya selama dia menghadap Seo Won, jadi mereka berdua hanya berjaga di sisi luar hutan. Giselle hari ini menjadi pengecualian. Na Hyun memang tidak memberitahu Seo Won lebih dahulu, karena dia sendiri ragu Seo Won sempat membacanya. Namun Na Hyun yakin untuk kali ini, Seo Won bisa memberi pengecualian lagi.

Giselle kelihatannya telah mengerti ke mana dia akan pergi melihat pakaiannya yang pantas di bawa ke dalam hutan. Di lengan jasnya terdapat sesuatu serupa gelang yang menutupi pergelangan hingga siku. Na Hyun menunjuk tempat yang Seo Won tunjukkan padanya, Giselle mengangkat tangan lalu meminta ijin Na Hyun untuk mempraktekkan sihirnya. Na Hyun membiarkannya, sekalian mencoba mencari tahu sihir Giselle. Giselle menunjukkan kobaran api menyerupai burung foniks. Kobaran pertama burung itu mengepakkan sayapnya, lalu pada lemparan bola api kedua dia mulai meninggalkan tangan Giselle untuk terbang mengelilingi mereka. Na Hyun harus mengakui bahwa dia terkesan. Seluruh telapak tangan hingga siku Giselle menyala ketika dia membuat sihir, memberi Na Hyun pengetahuan akan kegunaan gelang tadi yang melindungi Giselle dari apinya sendiri.

"Aku tidak merasa dingin saat kulakukan ini," kata Na Hyun, memberi Giselle pertunjukkan serupa namun dengan angin yang menerbangkan rerumputan tua di sekitar mereka.

Pengakuan dari Na Hyun mengubah raut muka Giselle, Na Hyun sampai khawatir jika dia menyinggung perasaannya. "Anda dilindungi sihir lain."

Na Hyun teringat perlindungan yang telah diberitahukan beberapa orang kepadanya. "Apa tepatnya yang dilakukan perlindungan itu?"

Giselle tidak berniat untuk memberitahunya, dia menyatukan dua tangannya sebelum membuka lebar membentuk rantai yang terbentang dari kedua tangannya. Seolah merespon rantai api yang ditunjukkan Giselle, ruang di sekitar Na Hyun bergetar membuat medan perlindungan dari pilar cahaya. Satu lemparan rantai ke arah Na Hyun, pilar tersebut membantingnya menjauh. Dari arah mana saja Giselle mencoba menyerangnya, reaksi yang sama kembali terulang.

THE WINTER | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang