Chapter 34

25 4 0
                                    

"Senator Caius Galanis, dipersilakan untuk menyampaikan keputusan."

Amfiteater di dalam bangunan tua serba guna yang telah lama ditinggalkan kini menjadi kantor baru senat. Konstruksi baru gedung senat yang telah runtuh masih mengalami penundaan dengan mempertimbangkan berbagai keperluan penting lain yang lebih pantas didahulukan.

Senator Galanis berdiri dari tribun. Tangannya menarik kedua sisi gulungan di depannya lalu membaca tulisan di sana,"Menurut bait dari Pasal IV, konstitusi Kerajaan Hemoria didirikan oleh Raja dan dibantu oleh susunan Dewan Senat Rakyat Hemoria yang beranggotakan dari tiga pilar dan rakyat budiman yang dipilih masyarakat." Caius membuka gulungan di tangannya lebih lebar lagi kemudian melanjutkan,"Tiga pilar memberikan anak-anaknya untuk mengabdi kepada Raja dan rakyat. Rakyat budiman, dipilih berdasarkan pemilihan darurat-ditunjuk langsung oleh Raja. Di tambah, anggota kehormatan, Baron Jongin dari keluarga Kim untuk menjadi anggota Dewan Senat Rakyat Hemoria XXIV."

Dalam pertemuan khusus, seluruh anggota senat mengenakan baju toga. Layaknya hari ini, di mana susunan dewan senat mengalami perombakan atau lebih tepatnya pembaharuan anggota-menambahkan 47 orang baru untuk mengisi kursi senat.

"Theodore Lucien Tergo II diminta menyampaikan mosinya."

Theodore berdiri dari kursi di barisan depan, ia berdiri di atas podium yang menghadap ke arah Raja. "Mempertimbangkan kejadian tragis yang dialami kerajaan tepat seminggu yang lalu, kami berencana untuk memindahkan status pertahanan kita ke Level Kuning, Angkatan Laut kita akan siap meluncurkan serangan dalam 10 menit. Mengiringi keputusan ini, kita juga membuka kerja sama kepada para hibrida."

Ada dengung suara terdengar mengiringi. Beberapa melayangkan penolakan keras, dan sebagian menyetujuinya walau wajah mereka berkata sebaliknya. Wonwoo mengalihkan pandangan kepada Jeon Jeongkuk yang berdiri berjaga di samping pintu masuk amfiteater ini. Ia tidak bergeming, pikirannya pun tidak menyuarakan apapun.

"Hibrida-" Kim Jongin berdiri. Dia mengarahkan pandangan kepada seluruh anggota senat,"mereka adalah kawan lama yang berjuang bersama kita. Tidak ada panggilan yang pernah diabaikan satu sama lain sepanjang sejarah-tidak, sampai manusia memecah belah kita demi kepentingan peperangan kekuasan mereka. Apa tawaran kita kali ini untuk kaum mereka?"

"Setiap anak-anak Bulan menjawab kepada kita. Itulah alasan mereka ada." Riordan Tergo-kakak Theodore, sekaligus anak tertua keluarga Tergo saat ini dan kini telah menjadi kepala keluarga Tergo. Riordan melirik ke arah Jeongkuk. Tangannya terulur, telapak tangan yang terbuka menunjukkan keberadaan pemuda hibrida itu. "Kapten Jeon memberikan sumpah kesetiaannya kepada Hemoria setelah keluar dari klan Kim Seo Won. Klan yang dianggap klan elit di kaum mereka."

Jeongkuk mendengus halus, tidak ada siapapun yang bisa melihatnya jika mereka tidak teliti. Kesetiaanku bukan agenda politikmu. Wonwoo menaikkan alisnya setelah telinganya menangkap suara Jeongkuk dari kejauhan.

Usai banyaknya opini yang beradu di seluruh ruangan, mereka mengambil waktu istirahat sejenak untuk mengembalikan suasana rapat yang lebih kondusif.

***

Kim Jongin berdiri dengan tangan yang tertaut, matanya memperhatikan Jeongkuk yang berdiri di belakang sofa tempat Wonwoo duduk bersandar. Baginya, potrait di depan tidak pernah terbayangkan. Ia ingat terakhir kali melihat Wonwoo juga memang bersama anak itu, dia hanya tidak menduga hubungan mutualisme itu akan berlanjut. Adik laki-laki Jongin berdiri di sisi lain, jauh dari tempat di mana Jeongkuk berdiri-tempat seharusnya Mingyu berada.

"Kau tidak tahu betapa senangnya aku, akhirnya kau mau bergabung kembali ke kerajaan."

Jongin menunduk sambil mengulum senyum. Andai Wonwoo mengatakannya dengan sedikit emosi tambahan mungkin Jongin bisa ikut merasakannya. Jongin tahu dia tidak pantas mengharapkan sambutan yang lebih hangat, keadaan di kerajaan tidaklah bagus. Alasannya hingga berada di sini pun disebabkan oleh alasan yang sama.

THE WINTER | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang