Chapter 11

21 4 0
                                    

Tersangka mereka sedang dalam ruang inap setelah proses pengembalian tubuh manusianya kembali, saat ini keadaannya stabil walau dia belum sadar kembali. Wonwoo dan Yuna kembali ke kantor polisi setelah mengawasi seluruh proses pengembaliannya.

"Tidak akan ada komplikasi, kan?" tanya Yuna, tangannya mengetuk-ngetuk setir mobilnya dengan tidak sabar.

"Harusnya dia sudah bangun malam ini, sementara persidangan ditunda aku memanggil temanku yang sedikit berpengalaman." Wonwoo mengecek ponselnya. Yuna memberinya tatapan mata panjang yang penuh tanda tanya, menerka apa lagi yang dibawa Wonwoo padanya.

Mereka sampai di kantor Yuna. Wonwoo bilang tamunya seharusnya sudah menunggu di sana.

"Siapa lagi yang kau bawa ke kantorku?" Yuna membuka pintu kantornya, lalu seorang pria muda bangkit berdiri. Dia mengenakan busana tuksedo formal dan sebuah monokel pada mata kanannya. Yuna berhenti sejenak di depan pintu, dia tidak perlu bertanya untuk tahu bahwa orang di depannya ini seorang vampir. Dia membungkuk dengan sopan dengan satu tangan di depan dada. Yuna mengikutinya tanpa tambahan detail tangan.

"Saya adalah Kim Jongin. Wonwoo meminta kehadiran saya untuk persidangan, kami bekerja di bidang yang serupa sebelumnya." Bahkan nada bicara Jongin mengingatkan Yuna dengan drama historikal yang dia tonton sepulang kerja. Pemilihan kata dan perilakunya menggambarkan seorang bangsawan pada masa Joseon.

Yuna menggelengkan kepala pelan setelah kembali tersadar,"Oh, saya Choi Yuna, detektif yang bertanggungjawab untuk kasus ini."

"Benar, saya sudah dengar. Di mana masalah kecil yang kau katakan padaku, Wonwoo?" Jongin beralih pada Wonwoo.

Awalnya Yuna hanya menduga, tetapi ternyata Wonwoo memang akan menunjukkan barang bukti super rahasia mereka pada Kim Jongin. Yuna ingin protes, tetapi melihat perawakan Jongin, Yuna yakin kalau dia bisa mempercayai pria satu ini. Bahkan, mungkin dialah yang Yuna harapkan menangani masalah kecil ini, seseorang dari kerajaan.

Jongin membawa barang itu ke depan monokelnya, mengamatinya bak seorang ahli batu permata. "Wow, aku belum pernah melihatnya sejak... abad lalu."

Setelah itu, Jongin meletakkannya kembali ke atas meja. "Kau tidak bisa membawa ini ke persidangan, Wonwoo. Terlalu beresiko. Hibrida, kan? Kawan kita yang malang."

Yuna melirik ke arah Wonwoo sekilas,"Kami tahu, hanya saja... di autopsi, inilah penyebab kematian korban kedua. Bukan hanya penyerangan dari tersangka. Beberapa luka juga lebih lama dari luka lain. Ini jelas dikerjakan oleh dua orang."

"Dan maksudmu adalah, orang ini, tidak bersalah meski terlibat?"

"Setidaknya kita bisa mencoba meringankan hukumannya, dia akan dipenjara seumur hidup untuk kejahatan yang tidak sepenuhnya dia lakukan."

Jongin mengerti situasinya,"Sudahkah kau bicara dengannya?" Jongin beralih pada Wonwoo.

"Dia tidak menjawabku ataupun Choi Yuna. Bahkan remaja hibrida yang kubawa serta ikut kasus."

"Jika itu yang dia inginkan, tidak banyak yang bisa kita lakukan." Jongin telah menyampaikan penilaiannya, dan Yuna tidak puas mendengarnya.

Yuna akan menyerahkan barang bukti ke persidangan, dia mengumpulkan dan mendata semuanya kembali lalu memasukkannya ke dalam kotak. Pihak persidangan sudah menunggu untuk membawa mereka semua. Yuna menyerahkan laporannya pada Wonwoo meminta persetujuannya juga, Wonwoo membalik halaman laporan itu untuk melihatnya sekilas sebelum memberi tanda tangannya di sebelah tanda tangan Yuna.

"Pengakuan saksi mata yang timku kumpulkan sudah akan menjebloskannya. Mereka bilang tidak ingat betul warna bulu anjing yang mereka lihat, tapi begitu melihat tersangka, mereka segera mengkonfirmasinya. Katanya warnanya gelap karena pencahayaan minim. Bagaimana dengan surat-surat itu? Apa kalian akan baik-baik saja?" tanya Yuna.

THE WINTER | JEON WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang