THE WINTER | JEON WONWOO

Chapter 3

Na Hyun akan sangat merindukan Joe Clark.

Sejak pertama kali pindah ke samping rumahnya, Na Hyun berharap dia tidak harus bicara dengan Joe. Anak itu selalu pulang dengan tanah mengotori wajah hingga ke rambutnya, sesekali juga ujung bibirnya robek dan banyak ruam di rahang sampai ke pipinya. Brenda maklum, tetapi juga berapi-api. Joe berulang kali meminta ibunya agar tidak ikut campur dan membual tentang betapa pandai dia mengurus masalahnya sendiri. Tetapi suatu hari, Na Hyun pernah mengintip Joe menangis di rumah pohon buatan Phill jauh di tengah hutan yang sering dijadikan tempat untuk berburu keluarga itu.

Wonwoo mengajari Joe beberapa keahlian bela diri yang sejujurnya Na Hyun tidak tahu dipelajari pria itu darimana. Faktanya, dia tidak mengenal Wonwoo sama sekali sewaktu dulu. Yang ia tahu, jika dia tidak mengikuti pria itu, maka kemungkinan besar dia tidak akan bertahan hidup. Dua orang itu sering bicara, kemudian Joe mulai sering datang ke rumah. Joe mulai sering menginvasi ruang yang Na Hyun batasi dari orang asing.

Dulu Na Hyun sulit membuka diri, tidak hanya keterbatasan bahasa namun juga ketakutannya terhadap orang asing. Tetapi Joe tidak pantang menyerah, dia memberinya banyak mainan kayu buatan. Mereka tidak pernah nyambung, kadang kala Na Hyun hanya mengabaikannya dan naik ke kamarnya di lantai atas. Hari berikutnya Joe membawakan kartu ABC, mengajarinya dengan perlahan bahasa Inggirs menggunakan gambar benda-benda sehari-hari.

Joe membantunya berkomunikasi hingga dia bisa berteman di sekolah, tetapi tidak banyak yang bisa dilakukannya untuk Joe. Semua anak seolah sepakat untuk mengabaikan Joe Clark.

"Ada kasus serangan binatang buas di Korea Selatan, menurutmu itu ulah hibrida?" Clara menunjukkan berita yang dia baca dari ponselnya. Genevieve mendengus,"Sudah kuduga. Orang aneh seperti itu tidak bagus dikembangbiakkan."

Hibrida. Mereka belajar hibrida sewaktu SMP. Gurunya dulu mengklaim bahwa apa yang tertulis di buku pelajaran sekarang sudah dimodifikasi sebagai propaganda untuk menyebar kebencian terhadap kaum hibrida. Na Hyun terlalu muda untuk peduli, namun apa yang dibicarakan Clara terdengar cukup membuktikan seberapa berbahaya mereka. "Hibrida jenis apa?" tanya Na Hyun.

Clara mengangkat bahu,"mereka bilang ada bekas cakar anjing."

"Serigala? Werewolf?" Lydia menepuk pundak Gen hingga Gen terperanjat.

Na Hyun tidak punya ponsel. Tidak, dia tidak bergurau. Ponsel pintar, Wonwoo bilang itu benda paling distraktif yang pernah diciptakan manusia jadi sebaiknya pelajar tidak memegangnya. Na Hyun punya ponsel model lama dengan tombol nyata. Temannya kadang mengomentari betapa kejam Wonwoo terhadap Na Hyun tetapi mereka lebih banyak diam jika itu menyangkut Wonwoo. Na Hyun tahu semua temannya takut pada Wonwoo.

Sesuatu tentang hibrida, Na Hyun meminta ijin Clara untuk meminjam ponselnya sementara Clara menengahi Gen dan Lydia yang berdebat mengenai legenda-legenda makhluk kegelapan.

Ada banyak laporan penyerangan, ada tiga korban jiwa tercatat, beberapa korban luka ringan lain mengaku diikuti, dan sebagian diserang tetapi tidak dapat mengingat jelas kejadian. Na Hyun membaca tiga buah artikel dan membuat kesimpulan sendiri. Ia pernah melihat sesuatu seperti ini.

Sepulang sekolah Na Hyun berlari dari kelas literaturnya dan melewati koridor yang dipenuhi siswa-siswi menuju parkiran. Hari ini dia membawa mobil Lexus Wonwoo karena pria itu tidak menggunakannya dan tadi pagi memaksa agar Na Hyun membawanya saja karena truk harus diganti olinya. Na Hyun ingin bergegas ke rumah, dia telah salah.

Ia berkendara dengan kecepatan sedang, meski ingin sekali rasanya mengebut saat seperti ini. Dia hanya tidak ingin bermasalah dengan Mr Rodriguez dan mendapat surat tilang, itu akan memperumit hubungannya dengan Wonwoo. Membuatnya marah di saat Na Hyun dalam perjalanan untuk meminta maaf kelihatannya tidak akan bagus.