Part 17

2.4K 262 3
                                    

Suasana malam itu sangat seram. Hujan lebat sejak sore mengguyur kota Seoul. Petir pun menggelegar. Irene menatap hujan yang turun itu dengan tatapan muram. Lisa belum sadar dari koma tapi kondisinya sudah lebih membaik. Memang benar Lisa sempat kritis tapi berkat tindakan cepat Profesor Park, jantung Lisa kembali berdetak. Dan kabar baiknya Lisa sudah melewati masa kritisnya. Hal itu disambut gembira oleh Irene dan kedua Adiknya. Wendy yang sudah siuman langsung marah pada Seulgi yang turun dari bangsal karena dia belum boleh bangun dari tempat tidur karena lukanya belum kering. Dan seperti yang Wendy prediksi. Luka Seulgi kembali terbuka dan mengeluarkan darah hingga membasahi baju pasiennya. Itu mampu membuat semua disana panik. Terutama Irene, Wendy dan Yuqi yang kebetulan ada disana.

Tapi walaupun begitu Seulgi hanya tertawa dan memeluk Wendy erat. Dia bersyukur kembarannya baik-baik saja. Bahkan langsung bisa marah padanya. Wendy juga sudah kembali bekerja. Anak itu memang tak bisa dilarang. Apalagi kalau ada pasien darurat. Tak peduli seberapa lelahnya dia. Pasti Wendy akan langsung meluncur ke rumah sakit. Walau libur sekalipun. Mengenai jahitan Seulgi yang kembali terbuka, Wendy pun kembali menjahitnya dengan rapi. Bahkan dia langsung menjahitnya walaupun dia masih memakai baju pasien disana. Seulgi kembali mendapatkan omelan panjang lebar dari Wendy sampai dia pusing mendengarnya. Dan akhirnya Seulgi mengambil cuti panjang agar lukanya bisa segera sembuh. Dan tugasnya akan diserahkan pada Sunmi untuk sementara.

Sunmi? Bukankah dia sekretaris Irene dulu? Sekarang sudah tidak. Setelah Irene tahu kalau Sunmi sangat ingin menempuh pendidikan hukum dan berkeinginan untuk menjadi jaksa, Irene pun memberikannya beasiswa penuh untuk Sunmi menempuh pendidikan hukum. Semula gadis itu menolak tapi Irene bersikeras dan akhirnya dia mau menerimanya. Sunmi pun belajar dengan sungguh-sungguh dan berhasil mendapatkan gelar sarjana hukum dan magister hukum dengan predikat Summa cumlaude. Seulgi yang sudah mengetahui prestasi Sunmi langsung merekrutnya sebagai anak buahnya. Sebenarnya banyak yang menginginkan Sunmi untuk bekerja dengan mereka, tapi entah kenapa dia lebih tertarik untuk bekerja dengan Seulgi.

Irene sangat senang melihat karir Sunmi yang jauh lebih menanjak di bidang hukum. Kini dia hanya sendirian di rumah sakit karena anak-anaknya harus sekolah dan kuliah. Sedangkan So Dam mendapat panggilan kasus yang harus dia tangani. Irene bangkit dari tempat duduknya dan memasuki ruang ICU. Biasanya saat ada petir seperti ini, Lisa akan ketakutan. Dan kedinginan. Tapi sekarang dia tidak merasakan itu semua. Lisa masih tetap tidur seakan tidak mendengar apa yang sedang terjadi diluar. Lama-kelamaan Irene jadi mengantuk dan akhirnya tanpa sadar dia tertidur di lantai ruang ICU dalam posisi duduk.

***

Keesokan harinya Joy kembali bersekolah. Tadi dia diantar oleh Kang Nam menggunakan mobil. Tentu saja setelah mengantarnya, Kang Nam langsung pergi mengantarkan Jisoo dan Jennie ke kampus. Julien sudah pasti mengantarkan Adik-adiknya kecuali Lisa ke sekolah. Joy melangkahkan kakinya ke kelasnya yang sudah tak jauh dari lapangan sekolah. Semua murid yang tadinya berkerumun langsung memberikan jalan pada Joy. Dilihat sekilas raut wajahnya pun mereka semua sudah tahu jika mood Joy sedang buruk. Jadi mereka lebih baik menyingkir dari pada mendapat serangan amukan Joy yang menyeramkan.

Sesampainya di kelas, Joy langsung menaruh tasnya di kursi dan membaca buku pelajarannya dengan tenang. Walaupun bandel, Joy tetaplah murid berprestasi di sekolah. Dan lagi tak ada yang tahu kalau Joy adalah anak Irene. Karena memang sesuai kesepakatan antara mereka semua untuk menyembunyikan status mereka sebagai anak dari keluarga berpengaruh. Joy dan yang lainnya tidak mau mereka diperlakukan secara istimewa. Mereka ingin diperlakukan secara adil oleh para Guru di sekolahnya. Setiap Irene dipanggil oleh Guru BP pun Irene selalu menyamar hingga dirinya tidak dikenali. Itu juga atas permintaan Joy sendiri.

"Sooyoung ah, kamu sudah sembuh?" Sapa Yerin, sahabat Joy.

"Iya. Aku ketinggalan apa?" Tanya Joy.

I Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang