Part 20

2.3K 208 11
                                    

Akhirnya perjuangan Profesor Park dan Wendy berhasil. Jantung Lisa kembali berdetak. Bisa dilihat oleh Profesor Park kalau Bosnya kelelahan. Tapi mereka juga senang karena berhasil menyelamatkan Lisa. Wendy bangkit berdiri dan mendekati Lisa lalu mengelus rambut panjangnya. Mata bulat Lisa terbuka dan menatap Wendy dengan tatapan polos. Wendy tersenyum dan mencium pipi Lisa penuh sayang. Tangan Lisa bergerak menyentuh tangan lentik Wendy dengan lemah. Wendy menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Ada yang sakit?" Tanya Wendy.

Lisa hanya menunjuk dadanya. Wendy mengangguk paham.

"Mianhe Imo menyakiti kamu. Mianhe." Lirih Wendy.

"Imo." Panggil Lisa.

"Nde. Waeyo?" Tanya Wendy lagi.

"Jangan biarkan Joy Eonnie mendonorkan jantungnya untukku. Aku gak mau menerimanya. Aku lebih baik mati jika Joy Eonnie melakukannya."

***

Hari sudah agak sore saat Rose baru saja pulang sekolah dan berniat ingin segera ke rumah sakit untuk menjaga Lisa. Jisoo juga menyusul masuk dan berjalan di belakang Rose. Sampai mereka melihat Joy yang keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi lalu berjalan dengan langkah cepat meninggalkan rumah mereka. Tangan kanannya dimasukkan ke saku dan itu membuat Jisoo merasa aneh. Memasukkan tangan ke saku benar-benar bukan kebiasaan Joy sama sekali. Jisoo mengetahuinya karena Jisoo sering melihat kebiasaan mereka bertahun-tahun lamanya. Rose tak begitu peduli dan langsung menuju kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian. Dia hanya berpikir kalau Joy mungkin saja ingin pergi menemui temannya. Seperti yang biasa dia lakukan.

Akhirnya Jisoo masuk ke kamar Joy dan melihat laptop milik Joy yang ditaruh di ranjang queen size nya. Laptop mahal berharga jutaan yang dibelikan oleh Irene untuk membantu Joy belajar. Irene memberikannya sebagai kado ulang tahun saat Joy berulang tahun yang ke 15 tahun. Jisoo sering melihat Joy yang sedang menatap laptop dengan mata yang sangat tajam. Mirip saat dia sedang berkelahi dengan preman jalanan. Dia tahu itu karena pernah melihat Joy berkelahi. Membayangkannya membuat Jisoo merinding dan takut. Padahal Joy adiknya sendiri. Walaupun bukan saudara kandung tapi Jisoo sangat menyayangi Adik-adiknya. Tanpa kecuali. Sejak dulu Jisoo selalu penasaran kenapa Joy selalu menatap laptopnya dengan serius seakan tak mau diganggu. Bahkan dia juga seringkali meninggalkan rumah hingga larut malam. Tak jarang juga Joy pulang dengan luka lebam di wajahnya.

Memang ini tidak sopan. Tapi Jisoo ingin tahu saja apa yang dilihat Joy belakangan ini. Dengan tangan gemetar, Jisoo menyalakan laptop Joy lalu menunggu sesaat. Beruntungnya laptop Joy tidak dilindungi dengan sandi jadi dia bisa leluasa melihatnya. Jisoo melihat galeri foto di daftar folder explore yang ada di laptop dan mulai melihat isinya. Tertera salah satu folder bertuliskan nama Kim Jonghyun disana. Jisoo ingat dengan nama itu. Jonghyun adalah Guru SMP Joy yang meninggal karena kecelakaan beberapa tahun lalu. Ternyata Joy masih menyimpan fotonya di laptopnya. Jisoo tersenyum dan melihat foto Joy yang sedang berdiri berdampingan dengan Gurunya yang tampan itu.

Hanya dia Guru yang memperlakukan aku sebagai muridnya. Bukan sampah.

Terngiang lagi perkataan Joy yang pernah dia sampaikan padanya saat bertanya kenapa dia sangat mengagumi Jonghyun. Jisoo ingat saat Jonghyun meninggal. Joy menangis keras selama pemakamannya. Yeri pun sama. Yeri juga sangat dekat dengan Jonghyun. Dulu Yeri sering diajarkan oleh Jonghyun membuat lagu. Selain bekerja sebagai Guru, Jonghyun juga memiliki studio rekaman sederhana tempatnya menyalurkan hobinya membuat lagu. Dan Yeri selalu senang jika diajak Joy main ke studio milik Jonghyun. Sampai matanya tertuju pada sebuah folder lain yang bertuliskan secret. Rahasia. Kenapa ditulis rahasia? Batin Jisoo bingung.

Karena penasaran, Jisoo pun mengklik folder itu sambil menggumamkan kata maaf pada Joy dalam hati. Ternyata isinya diluar dugaan. Jisoo terus membuka semua file itu sampai kepalanya sakit dan air matanya mengalir.

I Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang