Semula hidupnya berantakan dan tak terarah saat dirinya harus pergi dari panti asuhan sejak pemiliknya meninggal dunia. Tapi semua berubah saat seorang Kakak-adik mengangkat dan mengasuhnya
Suasana sekolah mulai ramai dan Lisa tampak sedang duduk sendirian di sudut kelas. Hari ini jam pelajaran olahraga dan hanya dirinya yang diam di kelas. Karena kondisi kesehatan, Lisa bisa bebas pelajaran ini dan hanya diminta mengerjakan makalah tentang macam-macam olahraga dikelas. Sebenarnya Lisa bosan jika harus selalu dikelas saat pelajaran olahraga. Tapi mau bagaimana lagi? Irene sudah mengatur agar Lisa dibebaskan dari satu pelajaran tersebut sejak dirinya baru masuk sekolah. Olahraga terlalu keras bisa mempengaruhi kondisinya. Apalagi sekarang Lisa selalu merasa sesak saat sedang belajar.
Para Guru pun memakluminya karena Irene sudah memberikan salinan rekam medis Lisa. Tapi walaupun begitu, banyak para murid yang tidak tahu apa-apa merasa iri pada Lisa yang tetap mendapat nilai tinggi walaupun tidak pernah ikut jam pelajaran. Hingga satu rencana jahat kini mereka rencanakan untuk menyeret Lisa ke lapangan.
***
Ruang ganti siswi ramai dengan tawa para siswi yang baru saja ganti pakaian olahraganya dengan seragam sekolah. Sinb membuka lokernya lalu mengambil seragamnya yang tersimpan di loker. Disaat semua temannya kelelahan, Sinb masih terlihat santai bahkan keringatnya tidak mengalir terlalu banyak. Saat itulah bisik-bisik murid lain terdengar olehnya tapi tak dia pedulikan. Sinb membuka pakaian olahraganya dan kini hanya memakai crop top yang memperlihatkan otot perutnya yang kokoh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah Sinb abs nya tercetak indah."
"Kok dia bisa punya otot perut begitu ya?"
"Aku dengar dia juga atlet taekwondo. Bahkan dia rival abadi dari Bae Sooyoung, juara taekwondo tahun lalu dan tahun ini."
"Walaupun rival, mereka juga akrab loh seperti Kakak-adik."
"Tapi dengar-dengar dia juga mau jadi atlet angkat besi loh."
"Kalau dia laki-laki, aku pasti sudah memacarinya. Selain cantik, dia juga tampan."
Sinb hanya cuek saja lalu memakai seragamnya dengan cepat dan keluar dari ruang ganti dengan langkah santai. Baru saja Sinb keluar dari ruang ganti, dia melihat kerumunan murid di lapangan sekolah. Karena penasaran Sinb pun mendekati kerumunan murid tersebut. Saat itulah dia melihat Eunha dan Umji yang ikut mendekati kerumunan dengan langkah pelan. Sinb menyeruak dari kerumunan dan bola matanya membesar saat melihat Lisa yang membungkuk kesakitan sambil memegang dadanya.
"EONNIE." Teriakan Sinb membuat Umji dan Eunha menerobos masuk.
"Sinb ya." Lirih Lisa.
"Jangan bicara. Berbaring saja." Sinb membaringkan tubuh kurus Lisa ke lantai dan membuka seragam sekolahnya untuk menjadikannya bantal untuk Lisa. Kini Sinb hanya mengenakan crop top yang memperlihatkan otot perutnya yang kokoh hingga membuat semua murid kagum melihatnya.
"Eonnie, jangan tutup matamu. Lihat aku." Sinb berteriak keras sambil menangis saat Lisa semakin menutup matanya.